Tanggapi Kecaman Turki, Media China Rilis Video Seniman Uyghur
"Saya benar-benar berharap bahwa video itu nyata. Satu-satunya cara Otoritas China membuktikan keselamatannya adalah membiarkannya berbicara dengan teman-teman, keluarga, dan jurnalisnya tanpa ada gangguan."
Berita itu muncul di tengah kabar lain bahwa sekitar 17 penduduk Australia diyakini ditahan dalam tindakan keras China terhadap Uyghur dan minoritas Muslim lainnya.
Pada bulan Oktober, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengonfirmasi bahwa tiga warga Australia ditahan dan dibebaskan dari kamp-kamp pendidikan politik China pada tahun lalu.
DFAT telah dihubungi untuk mengomentari dugaan penahanan terhadap warga Australia yang jumlahnya makin meningkat, tetapi tidak bersedia menanggapi hingga berita ini diterbitkan.
Video dinilai mencurigakan
Penyair dan musisi terkenal Uyghur itu adalah master dutar, instrumen dua senar dari Iran dan Asia Tengah, dan dilaporkan dihukum delapan tahun penjara karena salah satu lagunya.
Beberapa orang di media sodial menyebut video itu "mencurigakan", tetapi aktivis Uyghur yang bermarkas di Sydney, Alip Erkin, mengatakan vidoe itu tampak asli di mata netizen yang tak terlatih, dan tampaknya diunggah dengan cepat untuk melawan klaim Turki.
"Banyak yang mengamati, termasuk saya, bahwa gerakan bibir dan audio tak sinkron," katanya kepada ABC.
"Tetapi bahkan jika itu yang terjadi, bibirnya sepertinya mengatakan hal-hal yang ia katakan dalam video."
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis