Tanggapi Ketua KPI Bolehkan Saipul Jamil Muncul di TV, Ferdinand Pakai Kata Iblis
jpnn.com, JAKARTA - Eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengomentari keputusan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, yang mengizinkan Saipul Jamil boleh tampil dalam acara televisi asalkan untuk konteks edukasi.
Menurut Ferdinand, keputusan itu mencerminkan KPI menjadi seperti sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Mereka ini menjadi seperti LSM yang berpendapat sesuai selera dan sesuai kepentingan. Ya kepentingan KPI, selera KPI bukan lagi berpendapat untuk kepentingan masyarakat," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Jumat (10/9).
Ferdinand menilai sikap KPI memperbolehkan Saipul Jamil muncul dalam acara televisi hanya untuk konteks edukasi adalah keputusan yang aneh.
"Ini, kan, sama saja meminta iblis menjadi malaikat, itu tidak mungkin terjadi. Kecuali, meminta iblis pura-pura jadi malaikat, itu sangat mungkin terjadi, tetapi ini, kan, aneh masa pelaku dijadikan untuk mengedukasi bahaya predator," ujar Ferdinand.
"Yang harus dijadikan (untuk) mengedukasi bahaya predator itu adalah korban, bukan pelaku," sambung Ferdinand.
Sebelumnya, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio mengatakan Saipul Jamil boleh tampil dalam acara televisi asalkan untuk konteks edukasi.
Hal tersebut disampaikannya saat berbincang dalam podcast milik Deddy Corbuzier di YouTube baru-baru ini.
Eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengomentari keputusan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, yang mengizinkan penyanyi dangdut Saipul Jamil boleh tampil dalam acara televisi asalkan untuk konteks edukasi, simak selengkapnya.
- Dunia Hari Ini: Bintang Hiphop P Diddy Hadapi Tuduhan Baru Terkait Pelecehan Seksual
- Yayasan GSN Beri Atensi pada Korban Pelecehan di Panti Asuhan Darussalam An-Nur Tangerang
- UNICEF Ungkap Data Mengerikan soal Kekerasan Seksual: Ratusan Juta Gadis Jadi Korban
- Polri Berikan Penanganan Khusus Kepada Korban Pelecehan di Tangerang
- Polisi Buka Posko Pengaduan Soal Pelecehan Seksual di Panti Asuhan Darussalam
- Guru Seni Budaya SMKN 56 Jakarta Pegang Paha, Tangan, Bahu 11 Siswi