Tanggapi Komentar Kepala Kantor Kepresidenan Soal Teror Kepala Babi Kepada Jurnalis Tempo, Aktivis: Tidak Patut

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil menanggapi komentar Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi terkait Teror Kepala Babi di Kantor Tempo.
Mereka menilai komentar Hasan Nasbi tidak menunjukan empati dan dukungan bagi kebebasan pers.
Hal itu disampaikan Wahyudi Djafar (Elsam), Al araf (Centra Initiative), Ardimanto (Imparsial), Julius Ibrani (PBHI), Islah (Walhi), Bhatara Ibnu Reza (De Jure), dan Daniel Awigra (HRWG) dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (22/3/2025).
Mereka mengecam keras sikap arogansi yang disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi atas peristiwa teror kepala babi di kantor Tempo.
Pernyataan Hasan Nasbi yang seolah menyuruh "memasak kepala babi" yang tergeletak di jalan itu, selain tidak berempati, juga melanggar prinsip kebebasan pers.
Mereka menilai pernyataan tersebut cenderung merendahkan, tidak patut disampaikan oleh seorang Kepala Kantor Komunikasi Presiden.
Untuk itu, mereka mengingatkan kepada Presiden Prabowo bahwa pernyataan ini sama sekali tidak seharusnya didiamkan, karena mengandung unsur kebencian terhadap kelompok jurnalis atau media yang kritis.
“Terlepas dari sikap dan posisi media untuk kritis terhadap situasi yang ada, ungkapan yang menyepelekan teror ini mengusik hak rasa aman seseorang, terutama jurnalis dalam kerja-kerja jurnalistiknya,” ujar mereka.
Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil menanggapi komentar Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi terkait Teror Kepala Babi di Kantor Tempo.
- Hasan Nasbi Sarankan Kepala Babi Dimasak, Demokrat: Miskin Etika
- Prabowo Diminta Evaluasi Hasan Nasbi yang Buat Pernyataan Arogan Soal Teror ke Tempo
- Anggota Komisi I DPR Dukung Dewan Pers Ungkap Kasus Teror Terhadap Tempo
- Teror Kepala Babi untuk Jurnalis Tempo, Hasan Nasbi: Dimasak Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Kebebasan Pers Harus Dilindungi, Intimidasi Tak Bisa Ditolerasi
- Tempo Dikirimi Kepala Babi, Istana: Itu Problem Mereka