Tanggapi Moeldoko, Don Papank Jelaskan Penyebab Subsidi Motor Listrik Kurang Peminat
Padahal, kata Don Papank lagi, pada 2022 itu penjualan motor listrik sangat besar.
Begitu juga minat masyarakat untuk beralih ke motor listrik sangat besar.
Namun, dengan adanya kebijakan subsidi motor listrik itu, masyarakat yang awalnya mulai tertarik untuk beralih ke motor listrik jadi hilang di pasaran lantaran menunggu realisasi dari pernyataan pemerintah tersebut.
"Namun setelah ditunggu-tunggu ternyata hanya empat kategori yang menerima (subsidi), masyarakat kecewa dan urung membeli," ungkap Don Papank.
Diakuinya, memang setelah itu muncul lagi kebijakan baru yang menyatakan setiap NIK akan dapat subsidi.
Namun itu pun tidak mudah, dikarekanakan sistem pengurusan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang rumit.
Begitu juga dengan sertifikat registrasi uji tipe (SRUT) maupun sertifikat uji tipe (SUT).
Kemudian kebijakan lintas lembaga dan kementerian yang perlu dikombinasi, dan keengganan agen pemegang merek (APM) atau diler menalangi uang Rp 7 juta itu dengan alasan cost of fund.
CEO Tangkas Motor Listrik Agung Pamungkas alias Don Papank menanggapi pernyataan Moeldoko soal subsidi motor listrik kurang peminat, simak penjelasannya
- Merek Motor Asal Tiongkok QJMotor Siap Gebrak Pasar Indonesia, Hadir di IIMS 2025
- Kabar Baik Buat Pengguna Sepeda Motor Listrik, Mengecas di Rumah Murah Banget
- Bocor Desain Motor Listrik Pertama MAKA Motors, Bisa Dipesan Mulai Tahun Depan
- Yamaha Mewujudkan Motor Listrik Futuristik Y/AI dari Anime Tokyo Override
- Dirut Petrokimia Gresik Bersama ITS Perbarui Ratusan Motor Listrik Operasional
- Pakai Motor Listrik, Driver Ojol Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan