Tanggapi Moeldoko, Don Papank Jelaskan Penyebab Subsidi Motor Listrik Kurang Peminat
"Belum kekhawatiran akan uang yang tertahan atas pembelian Rp 7 juta itu," imbuhnya.
Lebih lanjut Don Papank juga menyebutkan, selain tidak jelasnya aturan subsidi motor listrik Rp 7 juta tersebut, dia juga menilai bahwa dalam sistem pengurusan TKDN sektor industri mencapai 40 persen dan sejumlah aturan yang masih dinilai berbelit-belit.
Untuk itu, Don Papank menyarankan agar pemerintah membuat aturan yang mempermudah industri motor listrik bisa berkembang di Indonesia.
"Industri motor listrik adalah industri yang baru. Sudahlah, mudahkanlah semua dulu. Kasih privilege dan berbagi hal insentif. Jangan kasih beban yang pemerintah sendiri tidak bisa mencari solusi terbaik," saran Don Papank.
Sebelumnya, KSP Moeldoko mengaku heran dengan laju pertumbuhan penjualan motor listrik subsidi Rp 7 Juta. Selama ini, program tersebut nampak sepi peminat.
Dari total kuota 20 ribu motor listrik di 2024, penyalurannya belum mencapai 50 persen, padahal tahun ini sudah mau berakhir.
"Iya, itu agak aneh ini memang kenapa agak sulit berkembangnya ya pertumbuhannya. Agak aneh ya," ujar Moeldoko, Senin (6/11).
Di sisi lain, Moeldoko menyampaikan pemerintah sendiri sudah menghilangkan persyaratan ketat pada motor listrik subsidi.
CEO Tangkas Motor Listrik Agung Pamungkas alias Don Papank menanggapi pernyataan Moeldoko soal subsidi motor listrik kurang peminat, simak penjelasannya
- Ini 10 Merek Motor Listrik dengan TKDN tertinggi
- GAC Kenalkan Mobil Terbang Pertamanya, Punya Jelajah Hingga 200 KM
- Merek Motor Asal Tiongkok QJMotor Siap Gebrak Pasar Indonesia, Hadir di IIMS 2025
- Kabar Baik Buat Pengguna Sepeda Motor Listrik, Mengecas di Rumah Murah Banget
- Bocor Desain Motor Listrik Pertama MAKA Motors, Bisa Dipesan Mulai Tahun Depan
- Yamaha Mewujudkan Motor Listrik Futuristik Y/AI dari Anime Tokyo Override