Tanggapi Nyalla, Waketum Gerindra: Mana Cukup Rp 40 Miliar
Sebelum menjadi saksi di TPS, para saksi mendapatkan pelatihan sebagai saksi dibutuhkan dana Rp 100 ribu per hari untuk tiga hari perlu biaya Rp 94,5 milyar.
"Nah kalau cuma 40 miliar enggak cukup lah, karena yang dibutuhkan 141,3 milar rupiah. Nah kekurangannya biasanya yang nombok itu Partai Gerindra yang diambil dari kader-kader di eksekutif dan legislatif," jelasnya.
Karena itu, Arief menegaskan tidak benar ada mahar politik di Partai Gerindra untuk mengusung La Nyalla. Yang ada justru mantan ketua umum PSSI itu gagal mendapatkan rekomendasi PAN. Sebab, dukungan Amien Rais ke La Nyalla dicuekin oleh Ketum PAN Zulkifli hasan dan pengurus DPW PAN Jatim.
"Kok aneh jadi Gerindra yang disudutkan. Memang ada apa orang mau jadi saksi tanpa dikasih uang makan? Itulah realitas demokrasi di mana mana butuh biaya. Jadi saya minta La Nyalla untuk berhenti berpolemik, karena kami masih menghormati kekecewaan La Nyalla yang ditolak PAN," pungkas Arief.(fat/jpnn)
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menanggapi pernyataan La Nyalla Mattaliti yang mengaku dimintai uang miliaran rupiah oleh Prabowo Subianto
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Punya Modal Besar, Sahabat Yoshua Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Calon Kepala Daerah
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Survei Poltracking: Khofifah-Emil Raih Elektabilitas 68,4 Persen, Diprediksi Menang di Pilkada Jatim
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng