Tanggapi Pernyataan Arteria Dahlan, Petrus: PDIP Akan Kehilangan Simpati Masyarakat Sunda
Sebab, PDIP selalu menjunjung tinggi ajaran Trisakti Bung Karno antara lain ‘berkepribadian dalam kebudayaan’.
Oleh karena itu, kata Petrus, sulit diterima akal sehat jika seorang Arteria Dahlan menamakan diri kader PDIP.
“Sebab, Arteria secara sadar mengkhianati ajaran Trisakti Bung Karno soal berkepribadian dalam kebudayaan, mengkhianati UUD 1945 dan dan mengkhianati doktrin-doktrin kaderisasi PDIP yang seharusnya dikembangkan secara merata,” ujar Petrus.
Menurut Petrus, Arteria Dahlan seharusnya sadar bahwa bahasa Sunda selain sebagai bagian dari kebudayaan itu sendiri, tetapi juga bahasanya sebuah komunitas besar dengan jumlah pengguna bahasa Sunda di Jawa Barat sekitar 49 juta rakyat.
Jumlah tersebut belum termasuk pengguna bahasa Sunda di Banten sekitar 10 juta penduduk dan Jakarta, kurang lebih 5 juta pengguna bahasa Sunda.
Menggangu Kohesivitas Sosial
Menurut Petrus, tidak ada yang salah dengan bahasa dan masyarakat Sunda. Yang salah adalah adalah Arteria Dahlan sering memproduksi narasi yang mengganggu kohesivitas masyarakat yang pada gilirannya akan mengganggu keharmonisan warga yang beragam.
“PDIP tidak boleh anggap remeh dengan perilaku Arteria Dahlan, karena bukan hanya sekali atau dua kali membuat gaduh di publik, tetapi sudah berkali-kali apalagi soal bahasa Sunda sudah masuk wilayah SARA,” ujar Petrus.
Petrus Selestinus menanggapi Arteria Dahlan dengan mengatakan tidak ada yang salah dari seorang Kepala Kejaksaan Tinggi ketika berbahasa Sunda dalam sebuah forum resmi maupun tidak resmi di hadapan siapa pun rakyat Indonesia.
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka