Tanggapi Survei Citra Penegak Hukum, MAKI Sebut Kejaksaan yang Terbaik

Tanggapi Survei Citra Penegak Hukum, MAKI Sebut Kejaksaan yang Terbaik
Langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) menjerat lima perusahaan (korporasi) sebagai tersangka kasus korupsi tata niaga timah dengan nilai kerugian disebut mencapai Rp 300 triliun dinilai tidak tepat. Ilustasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai ada anomali persepsi masyarakat atas hasil survei citra penegak hukum di awal 2025.

Hasil survei dari Litbang Kompas menempatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tertinggi dibanding Kejaksaan Agung dan Kepolisian.

Hasil survei dari Litbang Kompas terhadap KPK yang mengalami kenaikan signifikan dari 60,9 persen pada September 2024 menjadi 72,6 persen di Januari 2025.

Kejaksaan Agung citra positifnya mencapai 70 persen dan Polri berada di posisi terakhir dengan 65,7 persen.

"Jika membandingkan prestasi dari ke tiga lembaga terdapat juga anomali. Sebab, Kejaksaan Agung yang jarang melakukan operasi tangkap tangan (OTT), tetapi sekali sabet (OTT) terhadap mantan pejabat Mahkamah Agung Ricar Zarof dapat uang hampir Rp 1 triliun,” ungkap Boyamin dalam keterangannya dikutip Minggu (26/1).

Lalu, minimal empat hakim terkait bebasnya Ronald Tannur serta prestasi-prestasi besar non-proyek dan suap seperti dalam kasus Timah, Asabri, Jiwasraya, Perkebunan dan lain-lainnya telah dituntaskan.

Boyamin menuturkan Polri sukses mengawal dan mengamankan Pemilu termasuk Pilkada Serentak dan respons cepat atas perkara-perkara viral di masyarakat.

Adapun KPK, ucap dia, masih berkutat kontroversi lama dengan pimpinan baru belum lama dilantik dan belum menunjukkan prestasi mengungkap kasus- kasus besar, OTT level kecil dan masih berkutat perkara baku.

Menanggapi survei citra penegak hukum yang dirilis Litbang Kompas, MAKI menegaskan seharusnya Kejaksaan yang terbaik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News