Tangguh Hadapi El Nino, Petani Subang Dapat Nilai Tambah
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan, Kementan telah menyiapkan langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global.
Salah satu langkah strategis yang disiapkan, yakni program pertanian cerdas iklim.
"Pertanian cerdas iklim ini mengombinasikan rencana, ilmu pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata, baik oleh petani maupun penyuluh, bagaimana mereka membaca situasi iklim yang tengah terjadi agar tak berdampak pada pertanian mereka," terang Dedi.
Dikatakan Dedi, pertanian cerdas iklim diharapkan menjadi konsep baru bagi petani dalam menunjang program ketahanan pangan nasional.
"Dengan pertanian cerdas iklim kita berharap produktivitas pertanian dapat terus ditingkatkan, tak terpengaruh oleh situasi iklim yang tengah terjadi, karena kita tahu dan telah memiliki rencana apa yang akan dilakukan," ujar Dedi.
Petani penerima manfaat pun terbantu dengan program SIMURP yang diinisiasi BPPSDMP Kementan.
Maryuni, dari KWT Karya Mandiri Kecamatan Pagaden Barat merasakan betul manfaat program. Penjualan produk kelompoknya berupa aneka macam kue, kripik singkong, rengginang, opak dan lainnya telah berkembang pesat.
"Bahkan, pemesanan hingga ke luar negeri, tepatnya Taiwan. Kami bersyukur sekali mendapat program SIMURP ini," kata Maryuni.
Pertanian cerdas iklim yang diinisiasi BPPSDMP Kementan menjadi andalan bagi petani di Kabupaten Subang dalam mengantisipasi El Nino.
- BRI Life Beri Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani & UMKM di Jawa Barat
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan