Tanggul Jebol, Berau-Samarinda Terputus

Tanggul Jebol, Berau-Samarinda Terputus
Tanggul Jebol, Berau-Samarinda Terputus

Itu karena ribuan warga terus mendesak agar penanganan secepatnya diselesaikan. Apalagi tidak hanya warga dari arah kota yang ingin secepatnya melintas. Ratusan pekerja tambang batu bara di Kecamatan Teluk Bayur yang pulang kerja pun ingin penanganan secepatnya dilakukan. “Kita sudah lapar nih,” teriak salah seorang warga.

Warga memang harus menunggu perbaikan tanggap darurat untuk bisa melintas di jalan itu hingga enam jam. Setelah perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di dekat tanggul melakukan penimbunan dengan tanah.

Jebolnya tanggul penahan air diperkirakan karena tidak mampu lagi menahan air di dalamnya yang terus bertambah. Karena sejak dini hari hingga pagi Berau diguyur hujan deras.

Ali Yusron, salah seorang anggota DPRD Berau mengatakan, meskipun kejadian tersebut baru kali ini terjadi. Upaya antisipasi harus dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) serta Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Berau.

TANJUNG REDEB - Ratusan warga yang akan menuju Labanan, Kecamatan Teluk Bayur dan ke arah kota terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanannya sekira

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News