Tanggul Lapindo Jebol, Sementara Ungsikan Warga Lansia
jpnn.com, SIDOARJO - Sudah tiga hari ini Sofiyah mengaku tidak bisa tidur nyenyak. Warga RW 3, RT 11, Desa Gempolsari, Tanggulangin, tersebut terus diliputi rasa cemas.
Maklum, jarak tanggul yang ambles dengan rumahnya hanya 50 meter. Karena itu, dia khawatir lumpur bercampur air bakal menggenangi tempat tinggalnya.
''Sampai kapan ini dibiarkan?'' ucapnya sambil memandangi tanggul yang ambles itu.
Seharusnya, tanggul tersebut segera diperbaiki. Sebab, kondisi itu membuat warga waswas.
Bahkan, sejumlah penduduk sudah mengungsikan barang berharga. ''Kami belum mendapatkan kepastian kapan pengerjaan tanggul dimulai,'' ujar perempuan 38 tahun itu.
Tidak hanya resah, warga juga merugi. Maklum, setiap hari Sofiyah juga membuka toko pakaian di rumahnya. Hasil penjualan tersebut digunakan sebagai tambahan penghasilan.
''Kalau begini terus, saya rugi,'' jelasnya.
Keresahan juga dirasakan Sukardi. Wakil Ketua RT 11, RW 3, itu menuturkan bahwa warga sudah berembuk.
Jika air masih tinggi maka pengurukan dan pembangunan tanggul Lapindo tidak bisa dikerjakan.
- Bupati Sidoarjo Menggratiskan BPHTB Sertifikat Tanah Warga Korban Lumpur Lapindo
- Alhamdulillah, Korban Lumpur Lapindo Terima Sertifikat Tanah
- Mengadu ke MPR, Korban Lumpur Lapindo Harapkan Ganti Rugi dari Pemerintah
- Ada Semburan Lumpur Mirip Lapindo di Cirebon, Begini Kata BPBD
- 15 Tahun Lumpur Lapindo, Masyarakat Terdampak Susah Dapatkan Air Bersih
- 3 Fakta Semburan Lumpur di Bekasi