Tanggul Sungai Bengawan Solo Retak-Retak dan Longsor
jpnn.com, TUBAN - Tujuh titik tanggul Sungai Bengawan Solo Kabupaten Tuban mengalami retak-retak serta longsor. Hal tersebut diketahui setelah puluhan relawan BPBD melakukan pendataan dan pemetaan.
Ada 25 relawan melakukan pemetaan tanggul di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo Tuban. Pemetaan titik tanggul dilakukan setelah pihak BPBD Tuban menerima laporan dari warga.
Dengan menggunakan perahu dua karet, tim relawan langsung mendatangi sejumlah lokasi yang dinilai rawan.
Menurut Ahmad Shodiq, warga Desa Plandirejo Plumpang, hasilnya menemukan 6 titik longsor dan 7 titik retakan tanggul di wilayah Kecamatan Plumpang, Tuban.
Lebar retakan bervariasi, mulai 25 hingga 50 centimeter, dengan kedalaman 20 hingga 80 centimeter serta panjang 3 hingga 70 meter.
"Kondisi ini menjadi rawan jika debit air Bengawan Solo meningkat dikhawatirkan tanggul yang retak dan longsor ini akan rawan jebol," ujar Ahmad.
Warga berharap tanggul ini segera diperbaiki, lantaran masyarakat khawatir jika puncak musim penghujan nanti tanggul ini jebol sehingga mengakibatkan banjir.
"Dari hasil pendataan tanggul sungai bengawan solo yang mengalami retak dan longsor ini, akan disampaikan kepada pihak terkait, agar segera ada tindak lanjut," kata Ahmad.
Ada 25 relawan melakukan pemetaan tanggul di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo Tuban.
- Banjir dan Longsor Menerjang 9 Rumah di Sigi Sulteng, 17 KK Terdampak
- Buaya Endemik Bengawan Solo Kembali Muncul di Bojonegoro, Warga Diminta Berhati-hati
- Banjir dan Longsor Melanda 3 Daerah di Sumbar, 2 Warga belum Ditemukan
- BPBD Kalbar Terus Memonitor Banjir dan Longsor di Kapuas Hulu, Masyarakat Diminta tetap Tenang
- Serahkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Bogor, Ridwan Kamil Berpesan Begini
- Bakal Tempuh Jarak 462 Km, Ekspedisi Bengawan Solo Dimulai 14 Juli 2022