Tangis Panggung

Oleh: Dahlan Iskan

Tangis Panggung
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - "KENAPA Anda menangis?"

Tidak dijawab. Tangisnya justru lebih sesenggukan.

Saya ambil tisu. Beberapa lembar. Saya usap-usapkan di matanya. Lalu saya berikan ke ia. Biar mengusap sisa air matanya sendiri.

Baca Juga:

Namanya: Muhammad Al Fatih. Ia mahasiswa semester 1 jurusan komunikasi Universitas Mulawarman, Samarinda.

Saya memang memberi kuliah umum di situ. Mahasiswa yang ingin bertanya saya minta naik panggung. Tiga orang. Lalu tiga orang lagi. Al Fatih naik panggung belakangan.

Ternyata Al Fatih lebih banyak curhat. Baru saja memulai bicara, tenggorokannya tersendat. Ternyata menahan tangis.

Baca Juga:

Pertahanannya tidak kuat. Ia mulai terisak.

Ternyata Al Fatih tidak hanya mahasiswa. Ia sudah mulai menjadi wartawan. Baru. Belum genap lima bulan.

Ternyata Al Fatih tidak hanya mahasiswa. Ia sudah mulai menjadi wartawan. Tekanan demi tekanan ia derita. Ia sudah pula menerima ancaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News