Tangis Panggung

Oleh: Dahlan Iskan

Tangis Panggung
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sebenarnya ia sudah kelas 2 SMP di SMP Cordova di Samarinda. Lalu dapat tawaran beasiswa di Abu Dhabi. Ia berangkat.

Harus kursus bahasa Arab dulu satu tahun di sana. Lalu harus masuk dulu kelas 6 SD. Ia mau. Maka ia perlu 8 tahun untuk sampai tamat SMA.

Sebenarnya Al Fatih dapat tawaran beasiswa lanjutan untuk kuliah di sana. "Yang ditawarkan jurusan Usul Fikih. Saya merasa tidak cocok," katanya.

Sejak kecil ia memang sudah suka menulis. Termasuk menulis cerpen.  Maka cita-citanya memang jadi wartawan. Keinginan lainnya: jadi dosen.

Al Fatih anak kedua dari empat bersaudara. Sebenarnya ia tidak harus jadi wartawan. Ayahnya pejabat penting di Kaltim: Wakil Gubernur Hadimulyadi.

Dari namanya ia seperti orang Jawa. Tapi Hadimulyadi adalah orang Kutai asli. Berdarah biru kesultanan Kutai.

Sang ayah sarjana matematika lulusan Universitas Hasanuddin. Lalu menjadi dosen. Dan mendirikan lembaga pendidikan Cordova di Samarinda.

Ia aktivis Partai Keadilan Sejahtera. Sampai jadi anggota DPR dan kemudian wakil gubernur. Kini ia menjadi ketua partai Gelora Kaltim.

Ternyata Al Fatih tidak hanya mahasiswa. Ia sudah mulai menjadi wartawan. Tekanan demi tekanan ia derita. Ia sudah pula menerima ancaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News