Tragedi KM Sinar Bangun
Tangisan Keluarga Iringi Peletakan Batu Pertama Monumen
Rogate dan Salomita anak dari Arifin Lubis yang menjadi korban berperan sebagai peletakan batu pertama monumen KM Sinar Bagun. Selanjutnya diikuti keluarga korban lainnya.
“Untuk dan atas nama mereka, kita letakan batu pertama korban Tigaras,” ucap Ephorus GKPS Pdt Rumanja Purba didampingi Bishop GKPI Pdt Oloan Pasaribu.
Barang barang kesayangan korban pun ikut diletakkan keluarga di dalam galian tersebut, diantaranya yakni foto, kemeja, sepatu dan beberapa karangan bunga.
Dari penuturan JR Saragih, monumen yang berbentuk kapal KM Sinar Bangun setinggi 7 meter itu nantinya akan diukir nama dan tempat tanggal lahir para korban. Monumen KM Sinar Bangun itu akan mengarah ke pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Proses pembangunan monumen KM Sinar Bangun akan memakan waktu 70 hari sejak peletakan baru pertama.
“70 hari dari sekarang (bentuknya) gambar kapal KM Sinar Bangun itu, persis seperti kapal itu menghadap Simanindo,” kata JR Saragih didampingi Sekda Kabupaten Simalungun Gidion Purban. (gid/esa/ms/JPG)
Prosesi peletakan batu pertama monumen untuk korban KM Sinar Bangun diiringi tangisan dari keluarga, Selasa (3/7) di Pelabuhan Tigaras, Perairan Danau Toba.
Redaktur & Reporter : Budi
- Terima Ketua Presidium PACS, Agung Pambudi: KLHK Tidak Merekomendasikan Tanah Adat di Simalungun
- Nilai Budaya Simalungun Dalam Perjuangan Tuan Rondahaim
- Mantan Kades di Simalungun Ini Sudah Ditangkap Polisi, Begini Kasusnya
- Ketua Masyarakat Adat di Simalungun Ditangkap, Aliansi Mengadu ke Kapolri
- Mbak NW Raup Rp 355 Juta dari Hasil Menipu Warga Simalungun dengan Modus Masuk TNI
- Kaesang Siap Sampaikan Aspirasi Masyarakat Simalungun kepada Prabowo