Tangkap Labora Sitorus, Kajati Papua Minta Petunjuk Jaksa Agung

jpnn.com - JAKARTA -- Perburuan anggota Polri pemilik rekening gendut Aiptu Labora Sitorus yang masuk daftar pencarian orang setelah tak pulang-pulang ke lembaga pemasyarakatan dengan izin berobat, masih berlanjut. Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Herman da Silva hari ini, Jumat (6/2) menemui Jaksa Agung HM Prasetyo, di Kejaksaan Agung.
"Hari ini kita akan bertemu, membahas tentang langkah apa yang bakal dilakukan guna mengeksekusi Labora," kata Prasetyo di Kejagung, Jumat (6/2).
Dia menegaskan, selain itu pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk melakukan pencarian dan mengeksekusi Labora.
"Harapan kita tentunya, Labora dengan sukarela menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan terkait perbuatannya," kata dia.
Prasetyo pun mengaku nanti akan segera menurunkan tim. "Kalau mau jemput seseorang kan kita perlu cari dulu dia ada dimana," katanya.
Berkembang kabar bahwa Labora tidak melairkan diri. Labora justru berada di rumahnya di Sorong, Papua Barat.
Saat dikonfirmasi informasi tersebut Prasetyo malah heran. "Kata siapa? Jangan suka berandai-andai. Dia itu DPO. Makanya kita imbau agar Labora menyerahkan diri serta menyadari apa yg menjadi tanggungjawab atas yang dia lakukan," pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Perburuan anggota Polri pemilik rekening gendut Aiptu Labora Sitorus yang masuk daftar pencarian orang setelah tak pulang-pulang ke lembaga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar