Tangkap Peluang Kerja Tiongkok, Ada 80 Juta
Sabtu, 02 Juli 2011 – 08:35 WIB
JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupaya mendorong lebih banyak investasi dan pemanfaatan anggaran untuk pengembangan infrastuktur. Infrastruktur akan menjadi modal utama dalam persaingan dengan negara Asia lainnya dalam perebutan relokasi industri besar-besaran dari Tiongkok dalam waktu dekat ini. Gita mengatakan, dalam menangkap peluang itu Indonesia akan bersaing dengan negara Asia lainnya, terutama yang haus akan investasi asing. ”Kita kejar-kejaran dengan negara Asia lainnya untuk ambil alih lapangan kerja yang ditinggalkanTiongkok itu. Karena mereka akan terus naik ke atasnya, value change. Mereka akan masuk ke high endnya dan tinggalkan low end,” jelasnya.
Kepala BKPM, Gita Wirjawan mengatakan, dari hasil pembicaraan personal dengan Wakil Presiden Senior dan Kepala Ekonom Bank Dunia, Justin Fiyu, ada hal penting untuk diperhatikan bahwa rantai nilai ekonomi di Tiongkok mengalami peningkatan. ”Jadi mau nggak mau Tiongkok akan meningalkan level (industri, Red) low end untuk masuk ke high end dan ini berbau manufaktur,” ungkapnya.
Baca Juga:
Akan terjadi dislokasi atau relokasi sangat besar dari Tiongkok menuju beberapa negara berkembang dan Indonesia menjadi salah satu tujuan potensial. ”Dan ini katanya ada 80 juta pekerjaan atau lapangan pekerjaan yang terelokasi dan ini harus cermat untuk kita capture opportunity itu,” terusnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupaya mendorong lebih banyak investasi dan pemanfaatan anggaran untuk pengembangan
BERITA TERKAIT
- Ini Pemenang PropertyGuru Asia Property Awards Grand Final ke-19
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Kacang Tunggak hingga Ikan ke Belanda, Sebegini Nilainya
- Bank Raya Resmikan Cluster Unggulan Gedang Ambon Solo, Dorong Cerdas Kelola Usaha
- Prabowo Bakal Groundbreaking di IKN, Nilai Investasinya Bikin Kaget
- Sambut 2025, Troben Resmi Ganti Logomark
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank