Tangkapan Nelayan Diboyong ke Filipina
Rabu, 17 Maret 2010 – 11:30 WIB
TAHUNA- Luar biasa para nelayan di pulau perbatasan Sangihe ini. Meskipun bekerja sebagai sebagai nelayan, namun mereka melakukan transaksi perdagangan ikan secara internasional. Ya, mereka menjual tangkapan ikan dari hasil melaut kepada warga Filipina. Transaksipun dilangsungkan di tengah laut di pulau Matutuang, Marore dan sekitarnya. Menurut Kepala Desa Matutuang, Heri Sumolang transaksi antar nelayan seperti itu sudah biasa terjadi dan masih berlangsung hingga sekarang. Hanya saja, Heri Sumolang menyebut bahwa transaksi itu terpaksa dilakukan karena tidak ada pembeli lain. "Penjualan ikan ke fuso Filipina terpaksa dilakukan nelayan, karena tak ada pengusaha ataupun pedagang ikan dari Sangihe yang datang membeli ikan hasil tangkapan nelayan Matutuang," jelasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, transaksi jual beli ikan hasil tangkapan nelayan itu dilakukan secara bebas. Fuso atau perahu penampung ikan milik warga Filipina aktif melakukan aktivitas pembelian ikan hasil tangkapan nelayan pulau Matutuang dan Marore.
Baca Juga:
"Ikan nyare (batu) dibeli nelayan Filipina dengan harga Rp6000 hingga Rp7000 per kilogram. Sedangkan daging ikan hiu (gurango) dibeli dengan harga Rp3000 hingga Rp4000 per kilogram," ungkap nelayan pulau Matutuang dan Marore.
Baca Juga:
TAHUNA- Luar biasa para nelayan di pulau perbatasan Sangihe ini. Meskipun bekerja sebagai sebagai nelayan, namun mereka melakukan transaksi perdagangan
BERITA TERKAIT
- Ini Upaya Polda Riau Cegah Distribusi Sembako Terganggu Saat Melewati Jalintim KM 83
- Pelajar SD di Muara Enim Hilang Tenggelam di Sungai Niru, Tim SAR Lakukan Pencarian
- Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini, BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir di Wilayah Ini
- Longsor di Jombang, 2 Warga Dilaporkan Hilang
- Respons Dedi Mulyadi soal Rencana Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara
- Korban Meninggal Akibat Longsor di Pekalongan Bertambah, 5 Orang Hilang