Tanjung Pinang Internasional Dragon Boat Race Heboh Banget

Pemindahan lokasi perlombaan ini dilakukan karena air Sungai Carang dinilai memiliki kelebihan dibanding air laut.
Perairan di Sungai Carang lebih tenang karena tidak terganggu dengan gelombang kapal.
Sungai ini juga dinilai memiliki jalur lomba yang cukup untuk menggelar pertandingan berstandar internasional.
Selain karena permukaan airnya yang relatif tenang, Sungai Carang juga dipilih lantaran memiliki nilai historis kerajaan Melayu yang kuat.
Selain itu, ajang kompetisi ini juga terinspirasi dari budaya dan tradisi rakyat pada masa lalu.
"Di dekat Sungai Carang ini terdapat bekas pusat kerajaan Melayu. Ada situs Istana Kota Rebah. Generasi dahulu memiliki kehidupan yang sangat erat dengan laut," lanjut Lis.
Dragon Boat Race, lanjut Lis, bukan sekadar ajang olahraga biasa. Namun, sebagai salah satu jejak rekam sejarah masa lalu yang harus dititipkan pada generasi saat ini.
Lis berharap event tersebut bisa ditingkatkan dan partisipasi peserta dari luar negeri juga negeri meningkat.
42 tim dari Indonesia dan Malaysia bersaing dalam Tanjung Pinang Internasional Dragon Boat Race (DBR) yang dihelat di Sungai Carang, Tanjungpinang
- IGMJ 2025, Event Musik yang Menyatukan Budaya, Alam, dan Seni dalam Satu Panggung
- Menpar Widiyanti Sebut Peringatan Nuzulul Qur'an Momen Memperkuat Nilai-nilai Kebajikan
- Wamenpar Ni Luh Puspa Petakan Potensi Wisata di Bali Timur, Ini Tujuannya
- Backstagers Indonesia Serahkan Manifesto Peta Jalan Industri Event ke Kemenpar
- Menpar Widiyanti Sampaikan 3 Poin Utama yang Perlu Diperbaiki di RUU Kepariwisataan
- Wamenpar Ajak Wisatawan Nikmati Wisata Alam di DeLoano Glamping Magelang