Tanjungsauh Diusulkan Masuk FTZ BBK
Sabtu, 23 Juni 2012 – 13:01 WIB
Sehingga rencana pembangunan senilai Rp7 triliun itu pun belum bisa dimulai. Selain itu, sampai saat ini tidak ada Jembatan penghubung antara Pulau Batam dan Pulau Tanjung Sauh.
Dengan target kapasitas di Tanjung Sauh mencapai 4 juta TEUs diharapkan pelabuhan transhipment ini dapat mengambil potensi lalu lintas kargo di Selat Malaka yang selama ini dikuasai Singapura dan Malaysia. "Agak lucu rasanya kalau kita punya wilayah luas di Selat Malaka tapi tidak menikmati kargo yang lalu lalang. Selama ini kargo di Selat Malaka dikuasai Singapura lebih dari 30 juta TEus, Malaysia sekitar 7 juta TEus, nah Indonesia masak bengong-bengong saja," katanya
Komisi VI juga berkesempatan meninjau lokasi pembangunan dermaga utara Terminal Batuampar dengan total biaya senilai Rp366 miliar. Proyek ini kata Direktur PTSP dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho rencananya akan selesai dalam tiga tahun dengan target menambah kapasitas peti kemas Terminal Batu Ampar sebanyak 600.000 TEUs.(spt/jpnn)
BATAM - Rencana pembangunan pelabuhan peti kemas di Pulau Tanjungsauh, Batam diperkirakan membutuhkan dana investasi hampir Rp7 triliun. Menurut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru