Tank Leopard untuk Pertahanan Perbatasan
Secara terpisah, Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera menilai TNI AD harus segera memikirkan sarana pendukung operasional Leopard. "Apakah secara teknis, jalanan kita bisa dan kuat dilewati tank 63 ton," katanya.
Memang dari hasil kajian tim kavaleri TNI Angkatan Darat menyimpulkan Leopard memiliki beberapa keunggulan dibandingkan tank kelas berat yang lain. Di antaranya dari segi penggunaan bahan bakar, Leopard multifuel berbeda dengan lainnya yang hanya bisa dengan satu jenis bahan bakar. Dari segi kemampuan, Leopard mampu menembak sejauh 6 km, lebih jauh ketimbang MBT PT-91M milik Malaysia yang sanggup 5 km.
"Tapi itu harus diimbangi dukungan infrastruktur yang memadai," kata alumni IDSS Jenewa itu. Jika tidak, pembelian besar-besaran senilai hampir tiga triliun itu bisa sia-sia.
"Pengaturan dan penempatan tank harus disesuaikan potensi ancaman yang ada," katanya.(rdl)
JAKARTA---Kementerian Pertahanan optimistis tank Leopard baru dari Jerman akan mampu memperkuat TNI AD. Tank kelas berat pertama dalam sejarah kavaleri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak