Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda

jpnn.com - JAKARTA - Tanoto Foundation mendukung Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meningkatkan kompetensi pegawai pemerintah daerah.
Hal itu untuk mengimplementasikan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Mulai dari 2018 kami membantu pemerintah untuk membangun model SDG di dalam konteks Indonesia dan piloting-nya di Provinsi Riau," kata Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation Michael Susanto, Senin (18/11).
Pada 2019, Tanoto Foundation bersama Bappenas dan UNDP mendirikan SDG Academy Indonesia. Program ini diharapkan bisa menjadikan seluruh pemda memiliki kapasitas mumpuni dalam pelaksanaan SDGs.
"Jadi, saat mereka menyusun rencana aksi daerah, mendesain program, membentuk kemitraan, kompetensi yang belum punya kami lengkapi melalui pelatihan," ungkapnya.
Tanoto Foundation memiliki dua bentuk pelatihan dalam program SDG Academy Indonesia, yakni SDG Leadership Program dan SDG Mobile Learning Program.
Adapun program ini sudah menjangkau 34 provinsi.
Pihaknya sudah melatih 531 SDG Champion serta SDG Leader.
Tanoto Foundation berkolaborasi dengan Bappenas meningkatkan kompetensi pegawai pemerintah daerah.
- Bappenas Minta Tambah ASN & Kantor Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Hillary: Apa Urgensinya?
- 204 Mahasiswa Terima Beasiswa TELADAN, Ada Pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah
- Berkat Program GoZero, Telkom Meraih Penghargaan ESG Sustainability Ratings 2025
- Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Penguatan Statistik Hayati di Indonesia
- Prabowo Instruksikan Pemda Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas Hingga 50 Persen
- Pemerintah Daerah Ikut Patungan Rp 5 Triliun untuk Membiayai Makan Bergizi Gratis