Tanoto Gandeng NIE Singapura Ciptakan Guru Berkelas Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Singapura mencetak dan mengembangkan guru profesional berkelas dunia yang mampu berpikir otonom dan mampu meningkatkan kapasitasnya secara berkelanjutan.
Mereka terbukti telah berhasil menempatkan siswanya meraih prestasi terbaik pada tes Program International Student Assessment (PISA) dalam kemampuan membaca, sains, dan matematika.
Menurut Prof. Liu Woon Chia, guru besar The National Institute of Education (NIE) Singapura, salah satu faktor sukses mereka bisa mencetak guru-guru berkualitas adalah adanya komunikasi yang kuat.
Komunikasi ini dibangun antara NIE dan berbagai stakeholders, seperti kementerian pendidikan dan sekolah dalam mendesain kegiatan praktik mengajar yang efektif untuk calon guru.
“Kegiatan praktik atau pengalaman di lapangan selama periode pendidikan guru, merupakan kesempatan terbaik untuk calon guru berkembang menjadi guru berkualitas,” ungkap Prof. Liu saat berbagi pengalaman dalam webinar Mendesain Praktik Mengajar Calon Guru yang digelar Tanoto Foundation, Kamis (8/4/2021).
Cara untuk mencetak guru yang hebat adalah sebagai berikut.
1. Mendorong kandidat terbaik menjadi guru
Guru adalah salah satu karier profesional di Singapura. Hanya kandidat terbaiklah yang bisa menjadi guru. Memberikan gaji yang tinggi bukan satu-satunya faktor yang mendorong orang tertarik menjadi guru.
Kemampuan berpikir otonom dan mampu meningkatkan kapasitas guru adalah hal yang dikembangkan oleh Singapura dalam mencetak guru profesional berkelas dunia.
- 5 Berita Terpopuler: Siap-Siap Perubahan Penempatan Guru PPPK, Ada yang Menolak, Ternyata
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Menjelang HGN 2024, Ini Permintaan Khusus Mendikdasmen Abdul Mu'ti kepada Guru
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya