Tanoto Scholars Gathering 2024, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Wawasan Kebangsaan
Jangan hanya memanfaatkannya untuk copy paste mengerjakan tugas.
Kehadiran AI seharusnya bisa memperluas jangkauan pengetahuan, bukan justru menjadikan peserta didik kehilangan jati dirinya sebagai pencari ilmu.
"Daripada menghalangi kemajuan AI, dunia pendidikan kita justru harus adaptif. AI bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan aktifitas pembelajaran, hingga manajemen pendidikan," ujarnya.
Di sisi lain, orientasi pendidikan tidak boleh hanya fokus pada melahirkan generasi yang memiliki kecerdasan akademik, melainkan juga harus memiliki karakter.
Oleh karena itu, pemahaman terhadap wawasan kebangsaan harus dikedepankan, bersamaan dengan sikap berpikir kritis, analitis, kreatif, dan imajinatif.
Dia menerangkan, urgensi penanaman wawasan kebangsaan makin penting, mengingat banyak hasil survei mengindikasikan melemahnya penghargaan generasi muda terhadap nilai-nilai luhur bangsa.
Misalnya, tahun 2017, survei CSIS menemukan sekitar 9,5 persen generasi milenial setuju mengganti Pancasila dengan ideologi yang lain.
Tahun 2018, survei LSI menemukan fakta bahwa hanya 6,2 persen siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar tentang materi wawasan kebangsaan.
Bamsoet mengingatkan pentingnya wawasan kebangsaan bagi generasi muda saat memberikan pembekalan Tanoto Scholars Gathering 2024.
- Bamsoet: Kehadiran Paus Fransiskus Sebuah Penghormatan Terhadap Indonesia
- Bambang Soesatyo Ungkap Rancangan PPHN Telah Disusun MPR Periode 2019-2024
- Bamsoet Apresiasi 16 Tahun Perjalanan Politik Partai Gerindra
- Peringati HUT ke-79, MPR Gelar Gelar Fun Walk, Fun Run, hingga Donor Darah
- Produk Fox Logger Ini Siap Bawa Industri Logistik Lebih Modern
- Amad Sudiro jadi Rektor Untar, Ariawan: Pengalaman Dunia Pendidikan Tak Diragukan