Tanpa Alkohol, Bukan Pasutri Tak Diterima
Sabtu, 17 Juli 2010 – 00:47 WIB
"Saya punya rumah di daerah (elit) Menteng, punya anak, punya mobil mewah. Tapi, rasanya hidup saya gersang dan panas," ceritanya.
Riyanto sebenarnya tumbuh di keluarga religius. Kakek dari pihak ibunya - Raihany Sofyan - tergolong ulama besar di Bukit Tinggi. "Tapi, ayah tidak terlalu ketat dalam membimbing soal agama," tutur alumnus Computer Engineering dari University of Miami Coral Gables, Florida, USA itu.
Riyanto mengakui, selama studi di Negeri Paman Sam, dirinya menjalani kehidupan yang relatif jauh dari tuntunan agama. Hingga suatu ketika, tak lama setelah membawa PT Hotel Sofyan Tbk go public pada 1989, Riyanto bertemu dengan teman sekolah saat acara reuni SMA. Dia pun curhat mengenai kegelisahannya itu.
"Dia bilang, elu makan dari mana, dari hasil orang mabuk-mabuk. Gimana nggak panas," kata Riyanto menirukan ucapan temannya itu.
Hotel syariah di Indonesia mungkin masih bisa dihitung dengan jari. Salah satu di antaranya adalah Hotel Sofyan di Jakarta. Bagaimana konsep pengelolaan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408