Tanpa AMDAL Baru, Proyek MRT Dipersoalkan
Senin, 06 Mei 2013 – 00:22 WIB
DEWAN Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mempertanyakan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta yang baru ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurut Ketua DTKJ, Azas Tigor Nainggolan, AMDAL MRT yang ada saat ini telah kadaluarsa sehingga dan perlu dibuat AMDAL baru sebelum pembangunan MRT benar-benar dimulai. Tanpa adanya AMDAL yang baru maka akan berimbas pada terpangkasnya keterlibatan warga dalam megaproyek transportasi massal berbasis rel tersebut. Padahal, Jokowi dalam banyak kesempatan mengaku akan melibatkan semua pihak, masyarakat (khususnya yang permukimannya akan dilalui jalur MRT), LSM, dan pakar transportasi untuk masuk dalam tim pengkaji pembangunan MRT. "Bagaimana mau terlibat, amdal (yang baru) saja belum ada kok," sindirnya.
"Jokowi harus menginstruksikan kepada PT MRT Jakarta agar melakukan kembali studi AMDAL. Jika tidak dilakukan studi baru, maka proyek ini (MRT) tak konsisten dengan kebijakan pemerintah, dan warga akan mempertanyakan komitmen Jokowi yang katanya akan mengakomodasi kepentingan warga," ujar Tigor, Minggu (5/5).
Baca Juga:
Tigor mengatakan, hingga saat ini studi AMDAL MRT yang baru belum juga disampaikan. Padahal, AMDAL terakhir dikeluarkan pada 2005 yang hanya berlaku tiga tahun, sebagai syarat saat Kementerian Keuangan akan mengajukan pinjaman megaproyek MRT ke Japan International Cooperation Agency (JICA).
Baca Juga:
DEWAN Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mempertanyakan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta yang
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS