Tanpa Belas Kasih, Ayah Aniaya Anak Kandung Masih 8 Tahun
jpnn.com, TAPANULI UTARA - ML (41) warga Desa Hutatoruan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, terancam hukuman lima tahun penjara.
ML secara keji menganiaya putri kandungnya, NL (8).
"Pelaku penganiayaan itu dikenakan melanggar Pasal 44 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan ancaman hukuman penjara lima tahun," kata Kapolres Taput AKBP Johanson Sianturi melalui Kasat Reskrim AKP Zuhatta Mahadi dalam keterangan, Senin.
Zuhatta menyebutkan peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (13/08) bertempat di rumah pelaku Desa Hutatoruan, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Pelaku tega menganiaya anak kandung sendiri tanpa ada rasa belas kasihan. Korban mengalami luka memar di sekujur tubuhnya.
"Akibat perbuatan ayahnya yang menganiaya dengan menggunakan gagang sapu hingga gagang sapunya sampai patah," ucapnya.
Ia mengatakan setelah Polres Taput menerima pengaduan, Senin (14/08), penyidik membawa korban untuk visum serta memeriksa sejumlah saksi.
"Kurang dari 24 jam, tepatnya Selasa (15/08) tersangka ML langsung kita tangkap dari tempat persembunyian," ucapnya.
Tampang ayah aniaya anak kandung yang masih berusia delapan tahun. Korban mengalami luka memar di sekujur tubuhnya.
- Efek Kasus Guru Honorer Supriyani: Camat-Jaksa Hilang Jabatan, Polisi Diperiksa Propam
- Propam Periksa Guru Supriyani soal Permintaan Rp 50 Juta dari Polisi
- Kasus Guru Honorer Supriyani, 2 Jaksa di Konawe Selatan Diperiksa Kejati
- Perdamaian Guru Supriyani Berujung Pemecatan Ketua LBH HAMI Konsel, Kok Bisa?
- LBH HAMI: Perdamaian Guru Supriyani & Orang Tua Siswa Tak Ada Gunanya
- Masalah di Kasus Guru Supriyani Diungkap Susno Duadji, Oalah