Tanpa Biaya dan Rekrut Mantan Calo Jadi Sukarelawan
Selasa, 02 Juli 2013 – 06:46 WIB

DISEGANI: Dari kiri, Sukim, Syarifudin, dan Nono Taryono yang menggagas. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos
Jasa tersebut melayani pengiriman uang para TKI kepada keluarganya di kampung itu. Kecamatan Bongas memang salah satu kawasan yang terkenal karena banyak warganya yang menjadi korban trafficking. Banyak anak muda di daerah itu yang dipekerjakan di kota-kota besar di Indonesia maupun menjadi migrant worker. Baik pekerja legal maupun ilegal.
Berdasar data yang dihimpun sejumlah LSM setempat, selama ini 4 di antara 10 anak perempuan di bawah umur di desa itu menjadi korban trafficking. Ironisnya, mereka menjadi pekerja seks yang mengisi lokalisasi di sejumlah kota besar di Indonesia maupun luar negeri.
Dari fenomena itulah, sejumlah warga desa tersebut tergerak untuk mencegah, sehingga terbentuklah Yayasan Kusuma Bongas. Yayasan itu berawal dari peran Yayasan Kusuma Buana (YKB) di Jakarta. Dari pendampingan YKB Jakarta terhadap korban trafficking, ternyata banyak di antara mereka yang berasal dari Bongas, Indramayu.
"Di situlah YKB Jakarta kemudian berpikir kenapa tidak membentuk cabang yang bertugas membendung trafficking sejak di kampung Indramayu" Akhirnya, dibentuklah Kusuma Bongas," jelas Syarifudin, ketua harian Yayasan Kusuma Bongas, Indramayu.
Kabupaten Indramayu selama ini tidak bisa dipisahkan dari praktik perdagangan orang (human trafficking). Bongas adalah salah satu kecamatan yang
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri