Tanpa Biaya dan Rekrut Mantan Calo Jadi Sukarelawan
Selasa, 02 Juli 2013 – 06:46 WIB
"Dulu, untuk bawa ke Jakarta, ongkos bus saja cuma seribu perak. Jadi, bayangkan sendiri keuntungan yang bisa saya dapat kala itu," terangnya.
Kini, kata Sukim, tawaran mucikari kepada para calo lebih menggiurkan. Sekali membawa anak, calo minimal diberi fee Rp 500 ribu. Bukan hanya fee saat berhasil mengirimkan anak, mereka juga mendapat komisi per jam dari layanan para ABG selama bekerja di wisma.
Misalnya, seorang ABG dalam sebulan di wisma X total melayani tamu 150 jam, calo akan diberi komisi Rp 20 ribu per jam oleh mucikari. Berarti, per bulan calo itu mendapatkan bagian Rp 300 ribu dari wisma X.
Nono pun demikian. Pada 1995, dia sempat berkenalan dengan mucikari yang memiliki sejumlah lokalisasi di Bengkulu. Dari situ, selama dua tahun dirinya pernah memberangkatkan 12 ABG Indramayu untuk menjadi pekerja seks di lokalisasi di daerah Pulau Baai dan Mukomuko.
Kabupaten Indramayu selama ini tidak bisa dipisahkan dari praktik perdagangan orang (human trafficking). Bongas adalah salah satu kecamatan yang
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408