Tanpa Biaya dan Rekrut Mantan Calo Jadi Sukarelawan

Tanpa Biaya dan Rekrut Mantan Calo Jadi Sukarelawan
DISEGANI: Dari kiri, Sukim, Syarifudin, dan Nono Taryono yang menggagas. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos
"Dulu, untuk bawa ke Jakarta, ongkos bus saja cuma seribu perak. Jadi, bayangkan sendiri keuntungan yang bisa saya dapat kala itu," terangnya.

Kini, kata Sukim, tawaran mucikari kepada para calo lebih menggiurkan. Sekali membawa anak, calo minimal diberi fee Rp 500 ribu. Bukan hanya fee saat berhasil mengirimkan anak, mereka juga mendapat komisi per jam dari layanan para ABG selama bekerja di wisma.

Misalnya, seorang ABG dalam sebulan di wisma X total melayani tamu 150 jam, calo akan diberi komisi Rp 20 ribu per jam oleh mucikari. Berarti, per bulan calo itu mendapatkan bagian Rp 300 ribu dari wisma X.

Nono pun demikian. Pada 1995, dia sempat berkenalan dengan mucikari yang memiliki sejumlah lokalisasi di Bengkulu. Dari situ, selama dua tahun dirinya pernah memberangkatkan 12 ABG Indramayu untuk menjadi pekerja seks di lokalisasi di daerah Pulau Baai dan Mukomuko.

Kabupaten Indramayu selama ini tidak bisa dipisahkan dari praktik perdagangan orang (human trafficking). Bongas adalah salah satu kecamatan yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News