Tanpa BPJS Kesehatan, Jual Beli Tanah Tetap Diproses, Begini Penjelasan Dirjen PHPT
![Tanpa BPJS Kesehatan, Jual Beli Tanah Tetap Diproses, Begini Penjelasan Dirjen PHPT](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/02/24/direktur-jenderal-penetapan-hak-dan-pendaftaran-tanah-dirjen-zgml.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Dari 30 kementerian/lembaga (K/L) sebetulnya hanya ada satu layanan, yakni di Kantor Pertanahan, yang menyaratkan adanya kartu BPJS Kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (Dirjen PHPT) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Bandan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Suyus Windayana.
"Namun memang layanan ini cukup dominan, sehingga respons masyarakat besar sekali ke ATR/BPN," ujar Suyus dalam Dialog Pelayanan Publik bertema Meninjau Prasyarat BPJS Kesehatan dalam Pelayanan Pertanahan yang diselenggarakan oleh Ombudsman Republik Indonesia (RI) pada Rabu (23/2).
Suyus mengatakan ada dua poin utama pelayanan dalam proses jual beli tanah/rumah yang akan dilakukan Kementerian ATR/BPN mulai 1 Maret 2022.
"Apabila pemohon sudah punya BPJS Kesehatan bisa langsung diproses. Apabila belum, tidak akan kami setop, akan tetap kami terima dan proses," paparnya.
Dirjen PHPT menambahkan masyarakat bisa melampirkan kartu BPJS Kesehatan untuk mendapatkan layanan di Kantor Pertanahan (Kantah) ketika proses jual beli tersebut sudah berlangsung.
"Nanti setelah Kantah menyelesaikan proses layanan jual beli, baru saat itu pemohon dapat mengambil produk layanannya dengan melampirkan BPJS," papar Suyus. (mcr18/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Masyarakat yang belum punya kartu BPJS Kesehatan tetap dilayani saat proses jual beli tanah, simak penjelasannya.
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mercurius Thomos Mone
- Rapat Bareng DPR, Menkes Ungkap Alasan Perlunya Iuran BPJS Kesehatan Naik
- Begini Nasib Karyawati PT Timah Penghina Honorer Pengguna BPJS
- Karyawati Bikin Konten Menghina Honorer, PT Timah Angkat Bicara
- Kelakuan Karyawati PT Timah Penghina Honorer Ini Bikin Geram Netizen, Duh
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024