Tanpa Dipecat, Anelka Akhiri Kontrak di West Bromwich Albion

jpnn.com - Sebelum West Bromwich Albion mengumumkan pemecatan, Nicolas Anelka sudah menyatakan telah mengundurkan diri sebagai jadi pemain di klub English Premier League (EPL) tersebut.

Pengunduran diri itu disampaikan dalam akun twitter resminya, Jumat (14/3). Mantan penyerang timnas Prancis itu mengatakan, "Dalam rangka untuk menjaga integritas saya, saya telah mengakhiri kontrak saya dengan West Brom segera," demikian pernyataan Anelka seperti yang dilansir Nbcsports.

Namun manajemen West Bromwich Albion menanggapi lain pernyataan tersebut. Anelka dianggap sebagai pemain yang tidak profesional karena berkicau di jejaring sosial yang seharusnya tidak semestinya dilakukan.

"Klub menganggap rilis pernyataan tersebut pada media sosial sebagai tindaka yang sangat tidak profesional dan akan membuat pernyataan lebih lanjut pada saat yang tepat," balas pernyataan manajemen West Bromwich Albion.

Anelka akhirnya resmi dipecat dari klubnya Sabtu (15/3). Pemecatan itu diduga karena tekanan dari pengusaha Yahudi yang merasa terhina dengan selebrasi Anelka.

"Dia dipecat karena telah melakukan perbuatan kotor," demikian pernyataan resmi klub English Premier League, West Brom seperti yang dilansir BBC, Sabtu (15/3).

Bentuk penghinaan kepada orang-orang Yahudi yang dimaksud ketika penyerang 35 tahun melakukan selebrasi gerakan quenelle. Gerakan ini sempat booming di persepakbolaan Inggris. Gerakan itu adalah gerakan yang dilakukan komedian Prancis Dieudonne M'bala M'bala. Dia menyebut gerakan dengan menyilangkan tangan ke dada adalah simbol anti kemapanan. Namun beberapa kalangan menyebut itu adalah gerakan anti semit atau gerakan anti orang-orang Yahudi.

Apalagi saat itu Anelka berselebrasi di Boleyn Ground, markas West Ham United. Ya, klub London itu adalah milik taipan berdarah Yahudi.  Atas perbuatannya itu Anelka disanksi lima laga serta denda GBP 80 ribu atau setara Rp 1,5 miliar. (awa/jpnn)