Tanpa Disadari, Perekonomian Indonesia Terbuai Kenikmatan

jpnn.com - JAKARTA - Perekonomian nasional selama ini tidak memiliki basis yang cukup baik. Indonesia terbuai dengan kenikmatan dari hasil pertambangan dan perkebunan, serta sumberdaya alam lain.
Hal tersebut diungkap Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Sabtu (13/2) malam. "Tanpa disadari rupanya hasil dari pertambangan dan perkebunan umurnya tak panjang. Ada siklusnya," ujar Darmin.
Akibat keterbuaian tersebut, Indonesia kata Darmin, kini memasuki siklus penurunan hasil-hasil pertambangan dan perkebunan. Keterpurukan pun tak dapat dihindarkan, kalau perbaikan tak segera dilakukan. Salah satunya dengan membangun industri yang kuat.
"Seharusnya dari dulu dibangun industrusi, di samping pembangunan infrastruktur. Untuk membangunnya perlu beberapa tahun. Infrastruktur dulu, baru industrinya," katanya.
Menurut Darmin, salah satu sektor industri yang perlu dibangun adalah sektor pariwisata dan industi bidang kelautan, termasuk perikanan. Karena di dua bidang tersebut, Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa. Langkah ini pun diyakini cukup positif. Karena sektor pariwisata dapat menyumbang devisa hingga18 persen dari total devisa yang ada.
"Jadi bukan kebetulan pemerintah berusaha mempercepat lahirnya beberapa kawasan pariwisata baru. Bali berhasil karena ada keragaman di sana. Jadi bukan hanya keindahan, kesenian dan kerajinan," ujar Darmin. (gir/jpnn)
JAKARTA - Perekonomian nasional selama ini tidak memiliki basis yang cukup baik. Indonesia terbuai dengan kenikmatan dari hasil pertambangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertumbuhan Ekonomi Terancam Serbuan Barang Impor, Pemerintah Perlu Turun Tangan
- Harga Emas Antam Hari Ini 5 Maret 2025, Naik Beruntun
- Cara Ini Bisa Dipakai Untuk Cegah Stres Finansial Karyawan Pasca-Lebaran
- Pelindo Solusi Logistik Memperkuat Ekosistem Logistik lewat Teknologi
- Investasi Cerdas Panel Surya Bisa Jadi Penyelamat Bumi, Berikut Faktanya
- Penjual Kopi Kaki Lima Berkembang Usahanya Setelah Gabung PNM Mekaar