Tanpa Diterangkan, Masuk Langsung Kerjakan Soal
Kamis, 04 Februari 2010 – 05:12 WIB
Indonesia memiliki banyak anak jenius. Di antaranya berhasil dikumpulkan dalam sebuah program khusus, Kelas Super di SMAN 3 Jakarta. Kelas ini berisi sekumpulan remaja dengan tingkat intelligence quotient (IQ) di atas 140. Benar-benar super.
Laporan IGNA ARDIANI A, Jakarta
RUANG kelas berukuran 6x4 meter itu hanya berisi empat orang. Yakni, tiga siswa dan seorang guru. Di ruang itu, Satya Prasetyo tampak sibuk dengan lembar-lembar soal. Wajah remaja berusia 16 tahun itu terlihat serius. Sesekali alisnya terangkat sembari mulutnya komat-kamit membaca soal. Tangan kanan yang memegang pensil menari di atas kertas, menorehkan rumus-rumus, berusaha mencari jawaban dari soal Fisika pilihan ganda yang harus diselesaikannya pagi itu. Murid-murid di kelas super dijuruskan mulai sejak kelas XI (kelas 2), sesuai minat pelajaran. Yakni, Fisika, Matematika, Kimia dan Biologi. Senin-Kamis mereka masuk kelas sesuai mata pelajaran yang ditekuni. Mereka yang mengambil Fisika akan digembleng terus-menerus dengan materi fisika. Begitu juga dengan yang lain. Tiap kelas berisi 3-5 siswa. Kemudian, pada Jumat dan Sabtu, mereka dikumpulkan dalam satu kelas untuk menerima pelajaran non-eksakta.
Laporan IGNA ARDIANI A, Jakarta
RUANG kelas berukuran 6x4 meter itu hanya berisi empat orang. Yakni, tiga siswa dan seorang guru. Di ruang itu, Satya Prasetyo tampak sibuk dengan lembar-lembar soal. Wajah remaja berusia 16 tahun itu terlihat serius. Sesekali alisnya terangkat sembari mulutnya komat-kamit membaca soal. Tangan kanan yang memegang pensil menari di atas kertas, menorehkan rumus-rumus, berusaha mencari jawaban dari soal Fisika pilihan ganda yang harus diselesaikannya pagi itu.
Dua temannya yang lain, Briandhika Utama (15) dan Usykur Rahmat Fillah (15), menunjukkan sikap yang sama. Serius dan tanpa banyak bicara. Kebisuan itu membuat ruang kelas senyap. Agus Salam, guru pengajar yang duduk di ujung barisan pun terdiam. Tak lama, bel istirihat berbunyi, mencairkan menit-menit yang beku. Senyuman mulai menghias wajah-wajah yang sedari tadi kaku. ’’Kita bahas nanti setelah istirahat,’’ ujar Agus, yang juga tercatat sebagai dosen Fisika di FMIPA Universitas Indonesia.
Suasana khusyuk tersebut merupakan rutinitas harian kelas super SMAN 3 Jakarta. Satya, Briandhika dan Usykur, merupakan bagian dari penghuninya. Mereka duduk di kelas XI. Sama-sama mengambil ’’jurusan’’ Fisika. Karena hanya mereka yang memilih jurusan itu, tak heran jika trio cowok ini selalu bersama.
Baca Juga:
Indonesia memiliki banyak anak jenius. Di antaranya berhasil dikumpulkan dalam sebuah program khusus, Kelas Super di SMAN 3 Jakarta. Kelas ini berisi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408