Tanpa Diterangkan, Masuk Langsung Kerjakan Soal
Kamis, 04 Februari 2010 – 05:12 WIB
Agus menyadari, dengan metode seperti ini, kadangkala murid didiknya tampak bosan. Biasanya itu diketahui dari perhatian mereka yang mulai tidak fokus. Untuk menyiasati itu, Agus mempunyai trik sendiri. ’’Selain pemberian soal dan pembahasan, biasanya saya selingi dengan materi presentasi. Atau saya bercerita mengenai Fisika populer,’’ lanjut pria berkacamata tersebut.
Meski demikian, anak-anak jenius ini juga tidak merasa keberatan dengan pola belajar itu. ’’Kalau tesnya tiap hari, belajarnya malah enak,’’ kata Utamiria Dwi Kartika atau Tami (15), siswa super kelas XI jurusan Biologi. ’’Mata pelajaran lebih sedikit, tetapi lebih fokus,’’ imbuh siswi yang bercita-cita menjadi dokter tersebut.
Meski menyandang status super, jangan bayangkan kalau remaja-remaja genius ini berpenampilan seperti layaknya seorang kutu buku yang berkaca mata tebal, kaku, serta kelihatan selalu serius. Penampilan mereka tidak berbeda dengan anak baru gede (ABG) kebanyakan. Tami, misalnya, dandannya sangat girlie. Berambut panjang dengan poni dan tanpa kacamata. Jiyi Nur Fauzan (16), siswa jurusan Matematika, juga begitu. Penampilannya sedikit 'berantakan' dengan sepatu kets yang kasual.
Kelakuan mereka di kelas juga tidak jauh berbeda dengan yang lain. Agus mengatakan, empat tahun dipercaya mengajar kelas super, dia mengaku benar-benar merasakan berada di kelas dengan ciri khas yang berbeda. "Angkatan pertama, mungkin karena masih baru, mereka cenderung pendiam. Angkatan kedua, mereka sangat berisik dan berantakan,’’ katanya.
Indonesia memiliki banyak anak jenius. Di antaranya berhasil dikumpulkan dalam sebuah program khusus, Kelas Super di SMAN 3 Jakarta. Kelas ini berisi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408