Tanpa Diterangkan, Masuk Langsung Kerjakan Soal

Tanpa Diterangkan, Masuk Langsung Kerjakan Soal
JENIUS - Dari kiri: Briandhika Utama, Satya Prasetyo dan Usykur Rahmat Fillah, dibimbing oleh Agus Salam (berdiri) di kelas super SMAN 3 Jakarta. Foto: Igna Ardiani/Indopos.
Agus menyadari, dengan metode seperti ini, kadangkala murid didiknya tampak bosan. Biasanya itu diketahui dari perhatian mereka yang mulai tidak fokus. Untuk menyiasati itu, Agus mempunyai trik sendiri. ’’Selain pemberian soal dan pembahasan, biasanya saya selingi dengan materi presentasi. Atau saya bercerita mengenai Fisika populer,’’ lanjut pria berkacamata tersebut.

Meski demikian, anak-anak jenius ini juga tidak merasa keberatan dengan pola belajar itu. ’’Kalau tesnya tiap hari, belajarnya malah enak,’’ kata Utamiria Dwi Kartika atau Tami (15), siswa super kelas XI jurusan Biologi. ’’Mata pelajaran lebih sedikit, tetapi lebih fokus,’’ imbuh siswi yang bercita-cita menjadi dokter tersebut.

Meski menyandang status super, jangan bayangkan kalau remaja-remaja genius ini berpenampilan seperti layaknya seorang kutu buku yang berkaca mata tebal, kaku, serta kelihatan selalu serius. Penampilan mereka tidak berbeda dengan anak baru gede (ABG) kebanyakan. Tami, misalnya, dandannya sangat girlie. Berambut panjang dengan poni dan tanpa kacamata. Jiyi Nur Fauzan (16), siswa jurusan Matematika, juga begitu. Penampilannya sedikit 'berantakan' dengan sepatu kets yang kasual.

Kelakuan mereka di kelas juga tidak jauh berbeda dengan yang lain. Agus mengatakan, empat tahun dipercaya mengajar kelas super, dia mengaku benar-benar merasakan berada di kelas dengan ciri khas yang berbeda. "Angkatan pertama, mungkin karena masih baru, mereka cenderung pendiam. Angkatan kedua, mereka sangat berisik dan berantakan,’’ katanya.

Indonesia memiliki banyak anak jenius. Di antaranya berhasil dikumpulkan dalam sebuah program khusus, Kelas Super di SMAN 3 Jakarta. Kelas ini berisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News