Tanpa Emas Pertama sejak 1992
Jumat, 03 Agustus 2012 – 06:05 WIB
Beban harus menang, tampaknya, membuat Tontowi/Liliyana banyak melakukan kesalahan. Terutama pada game kedua dan ketiga. "Kami sudah berusaha melupakan beban yang kami pikul, namun tetap saja tidak bisa. Apalagi, setelah mengetahui Ahsan/Bona tersingkir dan kamilah satu-satunya harapan," papar Liliyana.
Kegagalan tersebut menambah kisah negatif kontingen Indonesia. Rabu lalu ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari didiskualifikasi karena dianggap melanggar kode etik. Hal itu terjadi karena pasangan tersebut berusaha mengalah saat berhadapan dengan duet Korea Selatan Ha Jung-eun/Kim Min-jung.
Gagal memburu emas, Tontowi/Liliyan akan berjuang merebut medali perunggu. Mereka bersua pasangan Denmark Joachim Fisher/Christinna Pedersen. "Fisher/Pedersen lawan berat. Meski bukan emas, kami akan berjuang keras merebut perunggu," janji Liliyana.
Menpora Andi Mallarangeng segera melakukan evaluasi setiba di tanah air. "Yang jelas, kita tidak bisa lagi hanya menggantungkan harapan kepada bulu tangkis. Harus ada beberapa cabang andalan. Saat bulu tangkis sedang menurun seperti saat ini, kita harus bisa merebut emas dari cabang lain," jelasnya.
LONDON - Terhenti sudah tradisi emas bulu tangkis Indonesia di Olimpiade. Kemarin (2/8) semua pebulu tangkis Indonesia gagal untuk merebut tiket
BERITA TERKAIT
- Daftar 33 Pemain Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Ada 7 Nama Abroad
- Taklukkan AS Roma 1-0, Napoli Kembali ke Puncak Klasemen Serie A 2024/25
- Hasil Liga Spanyol: Menang 3-0 Atas Leganes, Madrid Naik Posisi 2 Klasemen
- Kevin Diks Menawan, FC Copenhagen Amankan 3 Poin
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Timnas Indonesia Dinilai Janggal Belum Mengumumkan Skuad Piala AFF 2024