Tanpa Figur Baru, Golput Bakal Melonjak

Tanpa Figur Baru, Golput Bakal Melonjak
Tanpa Figur Baru, Golput Bakal Melonjak
Dia memberi contoh kasus DKI Jakarta. Warga ibukota punya semangat pergi ke TPS dan memberikan hak suaranya, lantaran ada figur baru, yakni Jokowi. "Dia merupakan figur yang punya daya magnet sangat kuat. Nah, apakah nanti di Sumut  ada figur baru? Kita belum tahu," ujar dosen pascasarjana Fisipol UGM itu.

Namun, lanjutnya, di pilgub Sumut untuk sementara ini belum terlihat ada figur yang punya daya magnet kuat seperti Jokowi.

Jika hingga hari penutupan pendaftaran calon nantinya belum juga muncul figur baru, dia yakin angka golput di Sumut sulit dihindari. Memang, lanjutnya, dengan politik pragmatisme, yakni dengan politik uang, warga mau menggunakan hak pilihnya. Namun, lanjutnya, warga yang gampang disetir dengan uang ini, jumlahnya tidaklah banyak.

Lebih lanjut dikatakan, mesin partai politik pun tidak akan mampu mendongkrak tingkat partisipasi pemilih. Pemicunya, ya karena masyarakat sudah sangat kecewa dengan partai, yang kader-kadernya banyak yang tersangkut korupsi. "Proyek pengadaan Al Quran saja dikorupsi. Nah, yang seperti ini yang merasuk dalam memori masyarakat," kata Arie. (sam/jpnn)


JAKARTA - Banyaknya kasus kepala daerah yang berurusan dengan kasus korupsi, termasuk Syamsul Arifin, bakal mempengaruhi psikologi masyarakat Sumut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News