Tanpa Gairah, Diprediksi Dua Putaran
Jumat, 23 November 2012 – 07:20 WIB
Dibandingkan pilgub Jawa Barat yang sama-sama digelar 2013, kata Ray, pilgub Sumut juga kalah jauh. "Di Jabar ada wajah-wajah baru. Ada Teten Masduki, ada Rieke Dyah Pitaloka, yang membawa harapan adanya perubahan," kata Ray.
Baca Juga:
Karenanya, aktivis antikorupsi itu menilai, pilgub Sumut hanyalah rutinitas lima tahunan belaka. "Akan biasa-biasa saja, untuk urusan rutin lima tahunan saja," ucapnya enteng.
Meski demikian, dia mengakui, karena tidak ada yang menonjol, maka pertarungan pilgub Sumut akan ketat. Masing-masing pasangan, menurut dia, sudah punya basis dukungan yang jelas. Namun, dukungan yang terbentuk bukan lantaran dipengaruhi oleh visi, misi, atau pun program yang diusung.
"Tapi lebih dipengaruhi faktor suku dan agama. Itu faktor yang sangat menentukan karena faktanya, masyarakat Sumut tidak pernah membicarakan mengenai isu-isu yang dibawa masing-masing calon," paparnya.
JAKARTA - Pengamat politik asal Mandailing Natal (Madina), Ray Rangkuty, menilai, suasana politik pilgub Sumut 2013 sama sekali tidak bergairah.
BERITA TERKAIT
- Persaingan Ketat, Pilkada DKI Jakarta Berpeluang Dua Putaran
- Pilgub Jakarta 2024, Mas Pram – Bang Doel Menang Versi Quick Count, Taki R Parapat Bersyukur
- Jan Maringa Yakin YSK-Victory Dapat Mempercepat Pemerataan Pembangunan di Sulut
- Keluarkan 5 Seruan Sikapi Ketidakadilan di Pilkada, Bu Mega Ajak Rakyat Berani
- Bu Mega Bikin Pernyataan soal Pilkada, Isinya Singgung Praktik Lancung Pengerahan Aparat Negara
- PDIP Sebut Ade-Asep Menang di Quick Count Pilbub Bekasi