Tanpa JK, Pemerintahan SBY Mandeg
Rabu, 26 November 2008 – 21:19 WIB
Namun Syafi'i juga menepis anggapan bahwa dirinya dinilai lebih menghargai Jusuf Kalla ketimbang Susilo Bambang Yudhoyono. "Tidak benar itu. Saya menghargai keduanya. Masih banyak persoalan yang perlu kita pikirkan bersama. Tapi kan belum ada penyelesaian fundamental terhadap soal ekonomi baik JK atau SBY yang bertanggung jawab soal ini. Angka kemiskinan masih tinggi, korupsi dilawan tapi masih banyak birokrasi, masih belum terjadi reformasi," tutur Syafi'i.
Baca Juga:
Dijelaskannya, pernyataan dirinya tentang JK adalah the real president bukan upaya untuk mendukung JK. "Tidak. Untuk apa saya dukung-dukung? Saya berada di luar. Itu saya sebagai orangtua memberi pendapat mengenai hal ini," ujar Syafi'i.
Syafi'i juga menambahkan pernyataan yang dilontarkannya tersebut bukan pula untuk menjatuhkan JK. "Tidak ada, tidak ada," tegasnya.
Menjawab pertanyaan, apakah pernyataan ini tidak membuat SBY-JK menjadi tidak harmonis? "Masa selemah itu. Masa berpengaruh. Ya nggaklah, masa tidak harmonis. Kalau ucapan saya membuat mereka tidak harmonis, mereka bukan negarawan," tegas Syafi'i.
JAKARTA - Mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof Achmad Syafi'i Ma'arif melihat peran Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di pemerintahan terasa lebih dominan
BERITA TERKAIT
- Pelapor Kasus Dugaan Korupsi Tender Geomembrane Rp209 Miliar Diperiksa KPK
- Kisruh KADIN Dianggap Hanya Berdampak Buruk terhadap Iklim Dunia Usaha
- MAKI: Bos Mineral Trobos Bisa Dijerat Perintangan Penyidikan TPPU Eks Gubernur Malut
- Ada Sosok Perempuan Mualaf di Balik Penutupan MTQN ke-30 yang Sukses Pecahkan Rekor MURI
- BPBD Jateng Ungkap Penyebab Gunung Telomoyo Terbakar, Ternyata
- Gelar Operasi Gempur di Banten, Bea Cukai Sita 16,98 Juta Batang Rokok Ilegal