Tanpa Judul
Oleh Dahlan Iskan
Salah satu 'bensinnya' adalah wanita muda. Yang mata kanannya harus dioperasi. Entah terkena apa.
Pedemo mengklaim mata itu terkena tembakan polisi. Lalu jadi isu kemanusiaan yang besar.
Pedemo pun banyak yang marah. Mereka membawa tulisan 'mata harus dibayar mata'. Banyak juga pedemo yang menutup sebelah matanya. Sebagai bentuk solidaritas - -sekaligus ejekan.
Sebaliknya polisi.
Kata polisi, mata wanita itu terkena katapel pedemo sendiri. Peluru foam tembakan polisi tidak bisa menimbulkan luka seperti itu. Apalagi si wanita mengenakan kaca mata.
Kini polisi minta rumah sakit untuk terbuka: seberapa parah sebenarnya luka di mata itu. Yang ternyata, kata polisi, tidak sampai mengancam kebutaan sama sekali. Wanita itu hanya lima hari di RS. Sudah boleh pulang.
Namun isunya sudah terlanjur besar: terkena tembakan, terancam buta, dan polisi begitu biadabnya.
Seberapa besar pun demo itu awalnya (9 Juni), tidak ada yang mengira akan sepanjang ini. Dan separah ini.