Tanpa Ketua Dewan Syura dan Sekjen
Pembukaan Muktamar I PKNU
Senin, 13 Desember 2010 – 08:34 WIB
Kiai-kiai yang hadir juga tidak sebanyak ketika partai tersebut dideklarasikan. Yang hadir kemarin antara lain KH Abdullah Faqih (Langitan), KH Ubaidillah Faqih (Langitan), KH Sholeh Qosim (Sidoarjo), KH Thahir Syarkawi (Pinrang), dan Habib Ali Al-Haddad (Surabaya). Mengenai tidak banyaknya kiai yang hadir, menurut Cak Anam, bukan karena para kiai tidak merestui muktamar. "Mungkin karena sibuk dan faktor cuaca juga," kata mantan ketua DPW PKB Jatim itu.
Selain melakukan suksesi kepemimpinan, agenda utama muktamar adalah membuat kajian tentang parliamentary threshold (PT). Adanya PT, kata Cak Anam, merugikan PKNU. Bila tidak ada PT, seharusnya PKNU memiliki 10 kursi di DPR. "PT membuat suara rakyat dihanguskan. Itu mencederai demokrasi. Tidak adil," kata Cak Anam.
PKNU akan mengeluarkan sikap resmi terkait PT tersebut. Kemungkinan besar PKNU akan meminta PT dihapus dari sistem pemilu di Indonesia. Kajian hukum yang dihasilkan dalam muktamar kali ini akan ditindaklanjuti oleh pengurus PKNU periode 2010-1015.
Sebelum muktamar, lanjut Cak Anam, pihaknya sudah rutin bertemu dengan parpol Islam dan tujuh parpol kecil lainnya. Semua sepakat untuk memperjuangkan penghapusan PT. "Kalau PT dibiarkan, itu berbahaya bagi perkembangan demokrasi," katanya.(tom)
BANGKALAN -- Muktamar I Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) kemarin (12/12) dibuka di Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan. Hari ini, muktamirin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pilgub NTB: Pasangan Ini Mengeklaim Menang, Lihat Datanya
- 4 Penyebab Kekuasaan PKS Berakhir di Kota Depok
- Perempuan Bangsa Siap Go Public, Bukan Untuk NU Saja
- Paslon Muda Fenomenal di Cilegon, Robinsar-Fajar Kalahkan Petahana dan Ketua DPRD
- Pilkada Muba 2024, Toha-Rohman Unggul
- Maximus dan Peggi Klaim Kemenangan di Mimika