Tanpa Mahasiswa Tiongkok, Universitas di Australia Terancam Kesulitan


Sementara University of Melbourne, Australian National University, University of NSW, University of Technology Sydney, University of Adelaide dan University of Queensland juga terlalu terekspos ke pasar Tiongkok.
"Jika mereka ini perusahaan yang terdaftar di bursa ASX, tentunya pihak regulator akan memaksa mereka mendiversifikasi risiko," ujarnya.
"Tapi karena universitas ini adalah entitas publik, mereka dapat berlindung di balik pemerintah dan menutupi risiko yang mereka ambil," kata Prof. Babones.
"Dalam krisis keuangan global tahun 2008 negara-negara di dunia menalangi bank-bank besar karena terlalu besar untuk dibiarkan gagal. Kegagalan bank akan menyebabkan ambruknya sistem keuangan," jelasnya.
"Kini kita menghadapi masalah serupa dimana universitas-universitas besar Australia terlalu besar untuk dibiarkan gagal."
Diperlakukan seperti sapi perah

Seorang mahasiswa University of Sydney asal Tiongkok, Abbey Shi , menyebutkan banyak keluarga di negaranya yang telah berkoban besar demi mengirim anak-anak mereka kuliah di Australia.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia