Tanpa Mahasiswa Tiongkok, Universitas di Australia Terancam Kesulitan

"Universitas-universitas di Australia mempertahankan standar penerimaan mahasiswa yang sangat tinggi - dan standar akademik yang tinggi itu menjaga kualitas dan menarik bagi mahasiswa internasional."
Hal serupa disampaikan Menteri Pendidikan Australia, yang menyebutkan posisi keuangan universitas publik saat ini kuat.
"Departemen kami memantau kinerja keuangan dan posisi masing-masing universitas secara setiap tahun," katanya kepada ABC News.
"Pemerintah bekerja sama dengan sektor ini dalam memperkuat persyaratan Bahasa Inggris bagi mahasiswa internasional dengan memperketat peraturan, meningkatkan pengambilan data dan pengawasan kemampuan berbahasa Inggris bagi pelamar visa," jelasnya.
CEO regulator universitas di Australia, TEQSA, Anthony McClaran secara terpisah menjelaskan, pihaknya memantau ketergantungan pada pasar tertentu di sektor pendidikan tinggi ini.
"Kita terkadang melihat pola konsentrasi berlebihan pada mahasiswa internasional umumnya atau mahasiswa dari satu negara, dan kami selalu merekomendasikan diversifikasi jika memungkinkan," kata McClaran.
Pada Desember 2018, Australia memiliki hampir 400.000 mahasiswa internasional yang kuliah di sana.
Secara proporsional, jumlah mahasiswa internasional ini 25 persen dari total mahasiswa. Sekitar 10 persen dari total mahasiswa di Australia saat ini berasal dari Tiongkok.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia