Tanpa Nuklir, Jepang Tak Berdaya
Sabtu, 09 Juni 2012 – 18:44 WIB
TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihiko Noda mengubah kebijakannya soal nuklir. Kemarin (8/6) pemimpin 55 tahun itu menyatakan bahwa Jepang tak bisa bertahan tanpa energi nuklir. Karena itu, pemerintah bakal tetap mengoperasikan dua reaktor nuklir di wilayah barat. Tepatnya di Kota Oi, Distrik Oi, Prefektur Fukui. Karena itu, Noda berharap agar masyarakat Jepang bersedia merestui rencana pemerintah tersebut. Sebab, seiring datangnya musim panas, kebutuhan energi di Negeri Sakura tersebut bakal meningkat tajam. Tanpa memanfaatkan energi nuklir, menurut dia, kenyamanan masyarakat bakal terganggu. Cepat atau lambat, pertumbuhan perekonomian dalam negeri pun akan terhambat.
"Demi kepentingan bersama, kami terpaksa mengaktifkan kembali reaktor nomor 3 dan nomor 4 di Oi," kata Noda dalam jumpa pers. Dia menambahkan bahwa energi nuklir merupakan salah satu penopang utama kehidupan masyarakat Jepang. Karena itu, pemerintah tak bisa memadamkan semua reaktor atau menonaktifkan seluruh reaktor untuk selamanya.
Baca Juga:
Dalam kesempatan itu, Noda menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan serangkaian uji keamanan di reaktor yang dimaksud. Karena itu, dia berani menjamin dua reaktor di wilayah barat tersebut aman. "Dua reaktor itu tak akan bocor atau memancarkan radiasi seperti yang terjadi di Fukushima. Bahkan, seandainya terjadi gempa bumi dan tsunami seperti tahun lalu," tandasnya.
Baca Juga:
TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihiko Noda mengubah kebijakannya soal nuklir. Kemarin (8/6) pemimpin 55 tahun itu menyatakan bahwa Jepang
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer