Tanpa Tata Cara Pemilihan Ketum, Munas Golkar Rentan Kehilangan Legitimasi
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Golkar Ton Abdillah Has khawatir Munas Golkar awal Desember nanti kehilangan legitimasi baik secara hukum maupun politis.
Ton menilai, keengganan sebagian pengurus DPP, khususnya Ketua Umum Airlangga Hartarto membahas serta mengesahkan tata cara pemilihan pimpinan partai dalam pleno, Rabu (27/11) malam, mencederai demokrasi di tubuh Partai Golkar.
"Hal itu berisiko menempatkan hasil Munas mendatang kehilangan legitimasi. Lebih jauh lagi, kondisi ini berpotensi mendorong Partai Golkar pada perpecahan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (28/11).
Ton mengatakan, rapat pleno DPP Partai Golkar malam tadi berlangsung tanpa pembahasan materi Munas. "Steering committee yang bertanggung jawab menyusun materi Munas hanya memaparkan kisi-kisi melalui slide di proyektor tanpa membagikan atau menunjukkan secara utuh sejumlah materi krusial yang membutuhkan pengesahan pleno," tuturnya.
Menurut pria yang juga Ketua DPP Majelis Dakwah Islamiyah ini, di antara materi krusial tersebut adalah laporan pertanggungjawaban dan tata cara pemilihan ketua umum/ketua formatur dan anggota formatur.
"Meskipun diinterupsi banyak pengurus, ketua umum Airlangga Hartarto yang memimpin langsung rapat pleno beralasan hal tersebut akan dibahas di Munas sebagai forum tertinggi sehingga tidak perlu dibahas pada rapat pleno pengurus," katanya.
Ton mengaku bisa memaklumi jika konteksnya adalah draf perubahan AD/ART atau draf rekomendasi Munas. "Namun, logika yang sama tentu tidak tepat jika mengacu pada laporan pertanggungjawaban serta tata cara pemilihan pimpinan partai," ucapnya.
Laporan pertanggungjawaban, imbuh Ton, merupakan laporan kolektif pengurus yang mestinya dibahas dan disahkan sebelum disampaikan pada forum Munas. Sementara tata cara pemilihan pimpinan partai merupakan aturan yang harus ditetapkan sebelum Munas. "Tahapannya sudah dimulai sebelum Munas digelar, yaitu tahap penjaringan calon ketua umum/ketua formatur," ujar Ton.
Situasi menjelang Munas X Partai Golkar juga sangat rentan menjauhkan partai dari konstituennya.
- Ada Dukungan KIM Plus kepada Pram-Doel, Golkar Jaksel Solid Memenangkan RIDO
- Kader Golkar Ingatkan Semangat Aji Assul untuk Memperbaiki Kekurangan Rezim Matakali
- Menko Airlangga Beberkan Upaya Pemerintah Menjaga Sektor Industri Dalam Negeri
- Menko Airlangga Hartarto Dorong Akselerasi Kemajuan Ekosistem Ekonomi Syariah
- Hari Pertama Retreat Kabinet Merah Putih, Menko Airlangga: Sigap, Semangat dan Solid!
- Legislator Golkar Berharap Indonesia Lepas dari Middle Income Trap Lewat Hilirisasi Nikel