Tanpa Tiga Organisasi Ini, Program POP Dikhawatirkan Tidak Optimal

Menurut Fahira, mundurnya Muhammadiyah, NU, dan PGRI menandakan ada persoalan serius dari program ini. Persoalan yang sifatnya sangat prinsipil hingga akhirnya membuat ketiga ormas ini mundur dari program yang sebenarnya cukup bagus untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia.
Namun program sebagus apapun tentunya harus juga diimplementasikan dengan menerapkan kaidah-kaidah yang mengedepankan transparansi, integritas, dan kredibilitas.
“Saya berharap Kemendikbud membuka dialog terutama dengan Muhammadiyah, NU, dan PGRI dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya. Bagaimanapun juga, kemajuan pendidikan di negeri ini tidak bisa dilepaskan organisasi-organisasi ini. Mereka sudah puluhan tahun berkiprah dan teruji mencerdaskan kehidupan bangsa ini sehingga kaya akan pengalaman, punya SDM yang mumpuni, serta infrastruktur dan jaringan hingga ke pelosok negeri,” pungkas Senator Jakarta ini.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Program POP yang sebenarnya sebuah terobosan dikhawatirkan kehilangan makna dan tidak berjalan optimal tanpa peran tiga organisasi ini yang kiprah dan sumbangsihnya terhadap kemajuan pendidikan tidak perlu diragukan lagi.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Gubernur Pramono Bebaskan PBB, Senator Fahira Idris: Kado Indah untuk Warga Jakarta
- Muhammadiyah Kritik Tren Kartu Lebaran Tanpa Ucapan Mohon Maaf Lahir Batin
- Makna Idulfitri 1446 Hijriah: Momen Kebersamaan, dan Berbagi
- Peringati Hari Raya Idulfitri 1446 H, Sultan: Mari Kita Saling Memaafkan dan Mendukung Dalam Pengabdian
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas
- Danone Menjalin Kemitraan Strategis dengan PBNU