Tanpa Tiga Organisasi Ini, Program POP Dikhawatirkan Tidak Optimal
Menurut Fahira, mundurnya Muhammadiyah, NU, dan PGRI menandakan ada persoalan serius dari program ini. Persoalan yang sifatnya sangat prinsipil hingga akhirnya membuat ketiga ormas ini mundur dari program yang sebenarnya cukup bagus untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia.
Namun program sebagus apapun tentunya harus juga diimplementasikan dengan menerapkan kaidah-kaidah yang mengedepankan transparansi, integritas, dan kredibilitas.
“Saya berharap Kemendikbud membuka dialog terutama dengan Muhammadiyah, NU, dan PGRI dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya. Bagaimanapun juga, kemajuan pendidikan di negeri ini tidak bisa dilepaskan organisasi-organisasi ini. Mereka sudah puluhan tahun berkiprah dan teruji mencerdaskan kehidupan bangsa ini sehingga kaya akan pengalaman, punya SDM yang mumpuni, serta infrastruktur dan jaringan hingga ke pelosok negeri,” pungkas Senator Jakarta ini.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Program POP yang sebenarnya sebuah terobosan dikhawatirkan kehilangan makna dan tidak berjalan optimal tanpa peran tiga organisasi ini yang kiprah dan sumbangsihnya terhadap kemajuan pendidikan tidak perlu diragukan lagi.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Pimpinan BAZNAS Ajak Umat Muslim Perkuat Dukungan kepada Palestina
- Versi PMJ, Warga Muhammadiyah di Jakarta Solid Dukung Pramono-Rano
- Sultan dan Beberapa Senator Rusia Membahas Kerja Sama Pertahanan dan Pangan
- Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi
- Komite III DPD Akan Panggil Menkes Terkait Dugaan Maladministrasi PMK 12/2024