Tantangan Bagi Kepala Daerah Baru, Rahmat Saleh Ingatkan 4 Hal Penting Ini

"Jika hanya bergantung pada APBN, akan muncul masalah baru dalam kepemimpinan, terutama bagi yang baru menjabat," ungkapnya.
Inisiator program Sumbar Cerdas itu menambahkan kapabilitas kedua ialah kemampuan beradaptasi.
"Pola kepemimpinan Presiden Prabowo cenderung sentralistik. Pelantikan kepala daerah sekarang langsung oleh presiden, bukan lagi oleh gubernur, sehingga hubungan emosional antara gubernur dan bupati/wali kota makin melemah," jelasnya.
Dia mengingatkan bahwa adaptasi, komunikasi, dan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota menjadi sangat penting.
Rahmat menyebut kapabilitas ketiga ialah efisiensi dan efektivitas. Diketahui Presiden Prabowo telah menginstruksikan tentang pemangkasan anggaran, seperti perjalanan dinas dan rapat-rapat.
Terlebih, Presiden Prabowo sampai meneliti satu per satu program secara detail. Oleh karena itu, Rahmat menegaskan kepala daerah harus jeli.
Jika semangat efisiensi di pusat tidak diikuti oleh daerah, akan terjadi ketimpangan dalam pelaksanaan kebijakan.
Lebih lanjut Rahmat menuturkan kapabilitas keempat ialah kemampuan membangun jaringan dan kolaborasi. "Jika kepala daerah tidak proaktif dan tidak pandai berkomunikasi dengan pemerintah pusat, dana APBN bisa berkurang," paparnya.
Rahmat Saleh menekankan kepada kepala daerah yang baru dilantik tentang pentingnya inovasi menyeluruh, demi kemandirian fiskal.
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- DPR Terkejut Kades Kohod Dapat Penangguhan Penahanan
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Legislator Gerindra: Perintah Presiden Membawa Angin Segar Tertibkan Angkutan Truk ODOL
- Guru Besar UKI: Sosialisasi KUHAP Harus Melibatkan Masyarakat
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?