Tantangan dan Harapan Program Makan Gratis Bergizi
Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Kandidat Doktor Filsafat STF Driyarkara
Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu memastikan efektivitas program. Bagaimana program ini akan diimplementasikan agar anggaran yang besar tersebut benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Mekanisme yang jelas dan terukur dalam mengevaluasi keberhasilan program harus disiapkan sejak awal.
Selain itu, pengawasan menjadi kunci. Sistem pengawasan yang kuat dan transparan sangat diperlukan guna mencegah penyalahgunaan dana.
Laporan rutin dan keterlibatan masyarakat dalam pemantauan dapat menjadi solusi agar program ini berjalan sesuai rencana.
Kedua, infrastruktur dan distribusi sungguh dirancang dan dipersiapkan dengan baik. Infrastruktur di banyak daerah terpencil masih menjadi tantangan besar.
Apakah pemerintah sudah siap dengan infrastruktur pendukung yang memadai untuk distribusi makanan bergizi ini? Tantangan logistik perlu diantisipasi dengan baik.
Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah juga sangat penting. Pemerintah daerah perlu dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan program ini untuk memastikan bahwa bantuan makanan bergizi benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Ketiga, sumber dana dan defisit anggaran perlu dikaji secara mendalam. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun, dari mana sumber pendanaannya?
Program makan bergizi gratis akan dilaksanakan secara bertahap, untuk tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibrab di tahun 2025.
- Haris RN Berharap Jenderal Listyo Terus Berlanjut Jadi Kapolri Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran
- Relawan Mas Gibran Berbagi Makanan Bergizi hingga Sembako untuk Driver Ojol
- Sukarelawan Prabowo-Gibran Anggap Isu Fufufafa Dihembuskan untuk Mengadu Domba
- Pengamat Singgung Situasi Geopolitik Dunia Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran
- Rancangan PP 28/2024 Dikebut, DPR Sorot Minimnya Pelibatan Publik
- PB SEMMI Gelar Rapat Pleno dan Konsolidasi Nasional, Soroti Transisi Pemerintahan