Tantangan dan Harapan Program Makan Gratis Bergizi
Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Kandidat Doktor Filsafat STF Driyarkara
Apakah akan ada peningkatan pendapatan negara atau pengurangan di pos anggaran lainnya?
Sri Mulyani menyebut bahwa angka tersebut sudah masuk dalam hitungan defisit 2,29 persen hingga 2,82 persen.
Bagaimana rencana pemerintah untuk mengelola defisit ini agar tidak membebani perekonomian negara di masa mendatang.
Untuk memastikan keberhasilan program makan bergizi gratis, ada beberapa pertimbangan konkret yang perlu diperhatikan.
Pertama, pentingnya penyusunan program secara detail dan terukur. Identifikasi jelas siapa saja yang akan menjadi penerima manfaat program ini, mulai dari anak-anak sekolah, ibu hamil, hingga lansia.
Setelah itu, tentukan jadwal implementasi yang realistis dan terukur untuk setiap tahap pelaksanaan program, sehingga semua tahapan dapat dilakukan dengan tepat waktu dan efisien.
Selain itu, kolaborasi dengan sektor swasta dan LSM sangat krusial untuk dilakukan. Melibatkan sektor swasta dan LSM berpengalaman dalam distribusi makanan dan program kesehatan akan meningkatkan efektivitas program tersebut.
Perusahaan-perusahaan dapat didorong berpartisipasi melalui program CSR mereka, yang tidak hanya mendukung pendanaan tetapi juga pelaksanaan program secara keseluruhan.
Program makan bergizi gratis akan dilaksanakan secara bertahap, untuk tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibrab di tahun 2025.
- 5 Berita Terpopuler: Tes PPPK 2024 Hanya Formalitas, tetapi BKD Tolak Honorer Non-Database, Ada yang Rugi Besar
- Tinjau Makan Bergizi Gratis, Pj Gubernur Kaltim Siap Sukseskan Program Pemerintah
- Hai Pak Prabowo, Sori Ini Kritik dari Bu Mega soal Dana Cekak Program Makan Gratis
- ARPG NTB Gelar Silaturahmi dan Konsolidasi untuk Sukseskan Program Prabowo-Gibran
- Sultan Dorong Pemerintah RI Proaktif Ambil Bagian Dalam Konferensi Internasional Pembentukan Negara Palestina
- Bank Mandiri Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan