Tantangan Inflasi pada Tahun Politik

jpnn.com, JAKARTA - Oleh: Founder IndoSterling Capital William Henley
Badan Pusat Statistik (BPS) mengabarkan berita gembira terkait realisasi inflasi yang merupakan salah satu indikator makroekonomi sepanjang 2018.
BPS melaporkan indeks harga konsumen (IHK) selama Desember 2018 sebesar 0,62 persen.
Dengan demikian, inflasi pada periode Januari-Desember 2018 mencapai 3,13 persen.
Pengumuman BPS membuat para pemangku kepentingan, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, semringah. Mengapa demikian?
Sebab, tingkat inflasi tahun lalu lebih rendah dibandingkan target dalam APBN 2018, yaitu 3,5 persen.
Target itu juga lebih rendah daripada tingkat inflasi 2017 yang tercatat 3,61 persen. Inflasi 2018 juga masih berada dalam rentang proyeksi Bank Indonesia (BI), yakni 2,5 -4,5 persen atau 3,5 plus minus satu persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengabarkan berita gembira terkait realisasi inflasi yang merupakan salah satu indikator makroekonomi sepanjang 2018.
- Makin Anjlok, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.588 Per USD
- Wawali Iswar Apresiasi Gerakan Pangan Murah Serentak se-Jateng Digelar di Kota Semarang
- Gubernur Herman Deru Ikuti Rakor Bersama Mendagri Secara Virtual, Bahas 2 Hal Penting
- Penyakit Tumbuh
- Deflasi Tahunan Kembali Terjadi sejak Maret 2000, Daya Beli Masyarakat Aman?
- Sri Mulyani Bilang Kondisi Ini Membuat Banyak Negara Lain Iri