Tantangan Jokowi Lima Tahun ke Depan
Masalah yang dihadapi Pemerintahan Jokowi bukan hanya dari gerakan demonstrasi jalanan serta gugatan hukum terhadap hasil Pilpres 2019.
Meski koalisi partai yang mendukung Jokowi berhasil menguasai lebih dari setengah kursi parlemen yang beranggotakan 560 orang, namun pemerintahannya akan tetap menghadapi tantangan signifikan dalam melaksanakan agendanya.
"Meski kita dapat mengatakan komposisi DPR RI 'ramah terhadap Jokowi', namun parpol yang tidak mendukungnya mungkin akan menjadi hambatan bagi agendanya," kata Dr Elisabeth Kramer dari Universitas Sydney.
"DPR itu terdiri atas individu-individu yang memiliki agenda dan prioritas serta hubungan sendiri dengan partai masing-masing," katanya.
"Kondisi ini tidak mudah ditangani dan akan selalu menjadi penghalang untuk upaya reformasi dari pihak eksekutif, terlepas dari seberapa ramah komposisi parlemen di atas kertas," jelasnya.
Reformasi belum tentu berlanjut
Photo: Pemerintahan Jokowi berusaha mendorong pembangunan di luar Jakarta dan Jawa. (Unsplash: Gede Suhendra)
Standard Chartered memperkirakan ekonomi Indonesia akan bernilai 10,1 triliun dolar AS atau yang keempat terbesar di dunia pada 2030 setelah China, India, dan Amerika Serikat.
"Tidak ada negara maju yang tidak memiliki infrastruktur, tidak ada negara maju yang tidak memiliki sumber daya manusia yang berkualitas," kata Jokowi dalam kampanye pada bulan April.
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing